Virus Corona

Adik Korban Covid-19 Menahan Tangis Kenang Momen Kritis Kakak, Tak Respons Teriakan, Tangis, dan Doa

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sie Manule menahan tangis menceritakan momen terakhir dirinya bertatap muka langsung dengan mendiang kakak yang kini telah meninggal akibat Covid-19, Sabtu (2/5/2020).

Sie mengatakan hari itu adalah hari yang terberat bagi dirinya, dan istri kakaknya.

Pada hari tersebut Sie bercerita kakanya bersikeras tak ingin ditinggal sendirian di rumah sakit.

"Saat itulah menjadi hal yang terasa sangat berat bagi saya dan kakak ipar saya," ujar Sie.

Sie mengatakan pada saat itu kakaknya memohon agar ia tidak ditinggal sendirian di rumah sakit.

"Momen yang penuh rasa iba menyaksikan kakak saya itu mengeluh dan meronta, berusaha menahan kami semua dan istrinya agar jangan meninggalkan dia seorang diri," ucapnya.

Akhirnya istri kakaknya mencoba meyakinkan agar suaminya mau ditinggal di rumah sakit sendirian.

Berikut adalah kata-kata yang diucapkan oleh istri mendiang kakak Sie.

"'Pa, rumah sakit mengharuskan aku pulang, biar aku bisa istirahat di rumah, Papa harus menuruti nasihat rumah sakit ya, di sini ada dokter, perawat yang mengobati, dan melayani Papa, biar Papa cepat sembuh, pulih, dan bisa cepat pulang ke rumah ya'," ucap Sie sambil menahan tangis menirukan perkataan kakak iparnya.

Bahas Kehidupan setelah Corona, Sandiaga Uno: Physical Distancing Setidaknya Lanjut 2 Tahun ke Depan

Tak Bisa Merespons Apapun

Selama kakaknya tersebut dirawat, Sie bercerita dirinya selalu memberikan dukungan lewat video call.

"Saya dan kakak ipar saya selalu berusaha untuk membangkitkan semangat dan spiritual mereka dengan puji-pujian kepada Tuhan, memberikan dukungan spiritual."

"Hanyalah video call yang bisa diperkenankan dua kali sehari, pagi dan malam hari lewat bantuan perawat yang menunggu kakak," ujar Sie.

Namun pada malam terakhir sebelum kakaknya meninggal, Sie bercerita bagaimana mendiang kakaknya itu tidak bisa merespon apapun.

"Di malam terakhir, 1 April, kami berempat bersama putri kakak yang ada di Amerika melakukan video call."

"Dengan sedih dan merasa tidak tega melihat tanda-tanda kondisi kakak semakin memburuk."

"Hampir sudah tidak merespons terhadap sapaan bahkan teriakan-teriakan doa, dan tangisan istrinya," tuturnya.

Sie mengatakan pada dua April kakaknya dikabarkan telah meninggal dunia.

Baru Sehari Pulang dari RS, Bayi 1 Bulan asal Grobogan Sesak Napas dan Dinyatakan Positif Corona

Lihat videonya mulai menit 2.00:

(TribunWow.com/Anung)