TRIBUNWOW.COM - Banyak keluarga yang harus merelakan kepergian orang tersayang mereka akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).
Sie Manule merupakan satu di antara banyak orang yang harus merelakan orang tercintanya pergi untuk selamanya akibat Covid-19.
Saat terakhir sebelum kakaknya meninggal, Sie masih ingat bagaimana mendiang sang kakak sudah tidak bisa lagi merespons panggilan dan teriakkan dari keluarga.
• Achmad Yurianto Sebut PSBB Nasional Tak Perlu, Epidemiolog: Kalau Ingin Indonesia Pulih Bulan Juli
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Minggu (3/5/2020), awalnya Sie menceritakan kondisi kesehatan kakaknya yang tergolong sehat untuk orang yang sudah berumur.
"Dalam suasana duka, saya sedang menjalani isolasi mandiri sehubungan dengan meninggalnya kakak, Yohanes Kristanto, 2 April yang lalu," kata Sie.
"Dalam keseharian kondisi kesehatan kakak cukup bugar, tidak mengidap penyakit kronis yang umumnya diderita oleh para lansia," lanjutnya.
Namun tiba-tiba pada akhir Maret ia menerima kabar kondisi kesehatan kakaknya memburuk.
"Pada kamis 26 Maret siang saya mendapati tiba-tiba kondisi kakak mengalami kondisi somnolence," ujar Sie.
"Saya meminta istri kakak saya untuk segera membawanya ke rumah sakit."
Seusai memeriksakan ke rumah sakit, kondisi kakaknya menunjukkan gejala telah terpapar Covid-19.
"Foto rontgen paru terlihat berkabut menunjukkan kondisi pneumonia yang parah di kedua paru-parunya," papar Sie.
• Protes Ada Dokter Positif Corona Tak Diisolasi di Rumah Sakit, Warga Tutup Jalan Pakai Batang Bambu
Kontak Fisik Terakhir
Sie bercerita akhir Maret adalah waktu terakhir dirinya berjumpa langsung dengan mendiang kakaknya.
"Pada tanggal 27 Maret malam itu juga menjadi hari terakhir saya berjumpa, dan berkomunikasi secara fisik dengan kakak," ujar Sie.
"Pihak keluarga, istri kakak saya tentunya tidak lagi diperkenankan lagi untuk bertemu dengan suaminya."