TRIBUNWOW.COM - Sekjen Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (GAKESLAB), Randy Hendarto, merasa bingung perihal tuduhan mafia alat kesehatan.
Hal tersebut menyusul adanya isu mafia alat-alat kesehatan yang belakangan disinggung oleh Kementerian BUMN.
Seperti diketahui, isu adanya mafia alat-alat kesehatan mencuat setelah beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung adanya krisis alat kesehatan di tengah pandemi Virus Corona.
• Pesan Fachrul Razi soal Puasa Ramadan di Tengah Corona: Tak Bisa Berbuka, Tadarus, Tarawih Bersama
Adanya mafia disebut membuat Indonesia selalu bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan obat dan alat-alat kesehatan.
Namun sebagai pelaku usaha alat-alat kesehatan, Randy Hendarto bahkan siap bekerjasama dengan BUMN untuk mengusut isu tersebut.
Hal itu disampaikan dalam 'Satu Meja The Forum' di kanal Kompas TV, Kamis (23/4/2020).
"Kami tidak bisa membantah atau mengiyakan (adanya mafia), justru sebenarnya kami ingin sekali bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk mencari siapa sih mafia tersebut," terang Randy seperti dikutip TribunWow.com.
Randy menekankan, pihaknya sebagai anggota organisasi perusahaan alkes telah mempunyai struktur yang profesional dan berintegritas.
"Karena di kami, kami pun mempunyai infrastruktur yang lengkap untuk mengatasi anggota-anggota kami yang tidak profesional dan berintegritas," sambungnya.
Bahkan, lembaga organisasinya juga telah mengadopsi program profit seperti yang diterapkan di KPK.
Serta melengkapinya dengan Dewan Etik yang mengawasi setiap anggota pengusaha alat kesehatan.
• Venue Belum Rampung karena Corona, Pemerintah Sepakat Tunda PON 2020 hingga Tahun Depan
• Niat Salat Tarawih dan Witir Sendiri atau Berjamaah di Rumah selama Pandemi Virus Corona
Karenanya, pihaknya merasa bingung dengan pernyataan BUMN yang mengatakan masih ada mafia alat kesehatan.
"Kami sudah mengadopsi program KPK yang namanya Profit," ujar Randy.
"Dan kita juga melengkapi struktur organisasi kami dengan dewan etik."
"Sehingga kami tentu sangat bingung juga kalau masih ada mafia di luar yang artinya bukan pengusaha alkes yang benar."