Refly mencontohkan kemungkinan staf di Ruang Guru menggunakan nama Belva sebagai Stafsus untuk melariskan produknya.
"Tapi sedikit banyak, kedudukan Belva sebagai staf khusus pasti berpengaruh, paling tidak akan dilihat," ujarnya.
• Refly Harun Tertawa Ulas Surat Pengunduran Diri Belva Devara: Ini Sudah seperti Presiden Ya
Saya Tidak Terlalu Esktrem
Mantan Komisaris Utama Pelindo I itu mengatakan kini banyak masyarakat yang meminta Belva ikut menarik proyeknya dari program Kartu Pra Kerja.
Namun dirinya sendiri menjelaskan tidak ada masalah apabila Belva tetap melanjutkan keterlibatan Ruang Guru di dalam program Kartu Pra Kerja.
"Jadi sebenarnya beberapa komponen society bilang 'Mundur sih mundur, tapi mundur juga dari proyek tersebut'," kata Refly.
"Kalau saya mungkin tidak terlalu ekstrem kecuali kita bisa membuktikan secara faktual bahwa Belva terlibat."
"Jadi pilihan saya mundur (dari Stafsus), silakan lanjutkan proyeknya."
"Itu sikap saya, tetapi ternyata komponen society maju lebih jauh lagi," lanjutnya.
Perlukah Kartu Prakeraja?
Refly kemudian menyoroti soal program Kartu Pra Kerja.
Ia mempertanyakan seberapa penting program tersebut dilakukan di tengah kondisi Indonesia yang sedang menghadapi pandemi Covid-19.
"Menyangkut eksistensi proyek (Rp) 5,6 triliun tersebut, pertanyaannya adalah perlukah proyek tersebut di tengah masa pandemi Covid-19 ini?," tanya Refly.
• Pernah Minta Belva Devara Mundur dari Stafsus, Refly Harun: Bukan Masukan Saya saja
Refly mengatakan saat ini masyarkat sangat butuh bantuan sosial dari pemerintah karena banyak di antara mereka telah kehilangan mata pencahariannya.
"Oke kita butuh yang namanya social safety net, termasuk pada orang-orang yang sedang kehilangan pekerjaan atau nganggur, bahasa ekstrimisnya pra pekerja," terang Refly.