TRIBUNWOW.COM - Seorang pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta, mengaku tidak akan bisa bertahan jika pandemi Virus Corona ini masih berlangsung hingga Lebaran.
Yudhi Fauza, seorang pedagang pakaian anak-anak yang biasa berjualan di Pasar Tanah Abang mengaku sama sekali tidak bisa mendapat penghasilan.
Terutama setelah pemerintah menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang berimbas pada penutupan kios-kiosnya.
• Nekat Berjualan saat PSBB, Pedagang Tanah Abang Mengeluh: Jangankan Manusia, Semut Saja Enggak Lewat
Yudhi memperkirakan dirinya tidak bisa bertahan lama bila terus tidak mendapatkan pemasukan seperti kondisinya sekarang.
Hal ini disampaikannya dalam acara Indonesia Lawyers Club yang di tayangkan pada Selasa (21/4/2020).
Yudhi mengungkapkan kiosnya telah tutup selama hampir satu bulan.
"Sementara ini kita jujur tutup selama hampir satu bulan, selama 25 hari kita tutup," tutur Yudhi.
Ia mengatakan tidak mendapat penghasilan sama sekali meskipun masih harus membayar gaji karyawan yang di rumahkan.
"Dengan catatan memang tidak ada pemasukan sama sekali, sementara gaji karyawan tetap kita bayar," kata Yudhi.
"Sampai saat sekarang karyawan tetap dirumahkan," imbuhnya.
Yudhi mengatakan dirinya tidak akan bisa bertahan lama bila masih harus menggaji karyawan, padahal ia sendiri tidak mendapat pemasukan.
• Curhatan Pedagang Bakso di Bekasi, Sambil Menangis Ceritakan Penjualan Menurun hingga 50 Persen
"Kalau bicara sampai kapan kita bertahan, mungkin setelah lebaran ini kita nggak sanggup menggaji karyawan," ujar Yudhi.
"Karena kita sama sekali tidak ada pemasukan, sampai hari ini pun tidak ada pemasukan," imbuhnya.
Yudhi yang mewakili paguyuban pedagang di Tanah Abang juga menyinggung mengenai penjualan secara daring.
"Kalau bicara untuk online, mungkin tidak sesuai dengan harapan kita untuk dapat omzet yang kita inginkan seperti itu," terang Yudhi.
"Minat pembeli memang berkurang pada saat-saat sekarang," imbuhnya.
Yudhi menerangkan bahwa pembeli di Tanah Abang biasanya di dominasi oleh pedagang lain dari luar daerah.
Mereka biasanya membeli dalam jumlah banyak, sehingga relatif kesulitan bila harus membeli secara online.
"Jadi memang sulit bagi kita sebagai pedagang yang ada di Tanah Abang untuk memperjuangkan hal-hal seperti ini," tandas Yudhi.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Pedagang Tanah Abang Nekat Berjualan
Pedagang di sekitaran Tanah Abang, Jakarta, terpaksa nekat berjualan ditengah pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Mereka terpaksa bejualan karena tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meski masih berjualan, para pedagang tersebut mengaku penjualannya menurun.
Mereka mengeluhkan sepinya pembeli karena masyarakat tidak ada yang berani keluar rumah.
Diketahui, merebaknya Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat menghentikan aktivitasnya sebagai upaya memutus rantai pernyebaran virus.
Hal ini berdampak kepada sejumlah usaha yang berkurang pemasukannya atau bahkan tidak mendapat pemasukan sama sekali.
Sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam PSBB, disebutkan larangan bagi sejumlah sektor usaha untuk beroperasi.
Pelarangan ini juga mencangkup para penjual di Tanah Abang yang rata-rata berjualan pakaian.
Namun masih ada saja pedagang yang nekat melanggar dan tetap berjualan di tengah pandemi Virus Corona.
Dilansir akun YouTube Official iNews, Selasa (22/4/2020), Elida, seorang pedagang baju yang masih berjualan di sekitaran Tanah Abang mengaku omzet penjualannya menurun drastis.
Ia mengatakan bahwa bulan ini merupakan bulan yang sulit bagi semua orang untuk mencari nafkah.
"Bulan ini bulan untuk mencari nafkah buat semuanya, sekarang lihat aja sendiri nggak ada apa-apa," ujar Elida.
"Jangankan manusia, semut aja nggak lewat."
Elida menyalahkan pandemi Virus Corona yang menjadi penyebab berkurangnya pendapatan masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa adanya pandemi tersebut membuat masyarakat menderita.
"Karena Corona ini semuanya sudah merana," pungkasnya.
Sejumlah pedagang berharap Pusat Grosir Tanah Abang segera di buka sehingga mereka memiliki tempat untuk berjualan kembali.
Pusat grosir tersebut telah ditutup sesuai aturan pemerintah sejak Jumat (10/4/2020), dan belum di buka hingga saat ini.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow.com/ Via)