Virus Corona

Sebut Prabowo Tak Ada Suara saat Virus Corona, Rizal Ramli: Dia Tak Tandatangani Proyek Alutsista

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/4/2020).

"Itu dia menghemat sekitar 3,4 miliar dolar, total (Rp) 50 triliun karena biasanya mark up pemberlian alutsista itu ratusan bahkan ribuan persen."

Bahkan, menurut Rizal Ramli kebijakan Prabowo itu sudah dilaporkan dan diketahui Jokowi.

"Dia (Prabowo) maksimum 10 persen, di atas 10 persen dia enggak mau tanda tangan," ujar Rizal Ramli.

"Dia udah lapor sama Jokowi, setor sekitar 3,4 miliar dolar sampai 50 triliun tahun kemarin," tukasnya.

Simak video berikut ini menit ke-10.54:

Keinginan Prabowo untuk Lockdown

Di sisi lain, sebelumnya mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu memberikan tanggapan terkait kabar yang menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginginkan diberlakukannya lockdown.

Hal itu terjadi ketika Said Didu diwawancari oleh Konsultan Politik dan Media, Hersubeno Arief yang tayang di Youtubenya MSD, Sabtu (28/3/2020).

Dilansir TribunWow.com, bermula ketika Hersubeno Arief menyebut Prabowo Subianto sebenarnya menginginkan adanya lockdown dalam situasi pandemi Virus Corona di Indonesia.

Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu memberikan tanggapan terkait kabar menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menginginkan diberlakukannya lockdown. (Youtube/MSD)

 

• Tangani Virus Corona, Ridwan Kamil Potong Gaji 4 Bulan Seluruh Jajarannya dan Para ASN Jawa Barat

Keinginan Prabowo tersebut disampaikan oleh ajudannya, yakni Dhani Wirianata beberapa hari yang lalu dalam akun Instagram pribadinya @dhaniwirianata, Sabtu (21/3/2020).

Sementara itu, seperti yang diketahui, dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tidak akan dan belum memikirkan terkait rencana lockdown.

Hal itu membuat Hersubeno Arief menyebut adanya ketidakkekompakan dalam Kabinet Indonesia Maju.

Dirinya juga sedikit menyingung perbedaan pernyataan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Dikatakannya, Sri Mulyani meminta pemerintah mempertimbangkan pembangunan Ibu Kota Baru di tengah pandemi Virus Corona yang tentu berdampak pada laju ekonomi.

Sedangkan di sisi lain, Luhut tetap ngotot pemindahan tersebut tetap berlangsung.

Halaman
123