Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas.
"Visum resmi belum dikeluarkan tapi diagnosa klinisnya diperkirakan almarhum meninggal karena serangan jantung," ujar Hari Pamungkas seperti disampaikan di Kompas TV.
Simak video selengkapnya:
Tangis Yuli Sebelum Meninggal Dunia
Dampak pandemi Virus Corona kini kian nyata dirasakan oleh masyarakat luas.
Khususnya masyarakat menengah ke bawah yang setiap harinya mengandalkan penghasilan harian.
Seebelumnya Yuli dan keluarganya yang mengaku kelaparan akibat terdampak Virus Corona.
• Dibantu TNI dan Polri, Gugus Tugas NTT Berhasil Temukan 2 Sopir yang Bawa 7 Mahasiswa Positif Corona
Pasangan Kholid dan Yuli menjalani hari-hari menyedihkan selama status KLB Provinsi Banten.
Yuli tak kuasa menahan tangisnya saat dikunjungi wartawan dan ditanya keadaannya.
Sambil menangis tersedu-sedu menggendong anaknya, Yuli mengaku telah dua hari menahan lapar karena tidak ada penghasilan.
"Sudah berapa hari nggak makan?" tanya wartawan Kompas TV, Senin (20/4/2020).
"Dua hari om. Cuma diam aja, sampai saya sedih, abah nyuruh sabar ya ma sambil dielus-elus," kata Yuli yang tak tahan membendung air mata.
Yuli dan Khalid sebelumnya sempat mengajukan diri sebagai penerima bantuan saat Corona, namun ditolak.
Pasalnya, diirinya dianggap masih menerima gaji dari dinas.
"Belum ada, saya udah ngajuin, kalau yang masih dapat gaji mah enggak dikasih tambahnya, enggak di-acc (diterima) katanya," ungkap Yuli.
• Kriminolog Soroti Kejanggalan Syarat Kemenkumham Bebaskan Napi: Semua Bisa Terjangkit Corona
Yuli mengaku, dirinya hanya seorang pegawai lepas yang dibayar per hari.