Kabar Tokoh

Andaikan Dirinya Bisa Bantu Presiden, Rocky Gerung: Kalau Diminta, Maka Saya Enggak Mau Jadi Stafsus

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung saat melakukan video call dengan Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun yang ditayangkan pada Channel YouTube Refly Harun pada Minggu (18/4/2020).

"Saya ini untuk membantu Bung Karno, Presiden Soekarno karena saya merasa Bung Karno gagal dalam satu hal yaitu melakukan kaderisasi."

"Banyak orang cuma mau namanya di belakangnya ada Soekarnoputri Soekarnoputra," jawab Rocky.

Rocky ingin membantu Soekarno agar para pendukungnya bisa berpikir seperti sang Presiden pertama.

"Tetapi pikiran Soekarno yang sangat dialektik tidak diakui kader-kadernya akhir-akhir ini."

"Nawacita yang kita tahu sebagai gagasan Bung Karno juga dipakai istilahnya doang."

"Nyawa dari nawacita hilang sebagai cita-cita di tangan rezim hari ini yang memakai nawacita," jelasnya.

Menurut Pengamat Politik 60 tahun itu, Soekarno itu tak hanya jago dalam retorika.

Namun, ia bisa menyampaikan pidato-pidato yang logis.

Singgung Nasib Rakyat Miskin karena Virus Corona Demokratis, Refly Harun: Ganteng Jelek Bisa Kena

"Jadi banyak hal yang mau saya bantu pada Bung Karno karena pikirannya bagus tetapi pendukungnya hari ini tidak mengikuti kemampuan Bung Karno untuk berpikir dialektik, berpikir logis."

"Bung Karno terkenal dengan retorika, tapi orang cuma anggap jago pidato, oh itu bukan cuma jago pidato. Di dalam pidato-pidato Bung Karno banyak logika bagus," katanya.

"Suatu saat Bung Karno berpidato di lapangan Monas, IKADA kalau enggak salah itu hari Angkatan Bersenjata. Di depan rakyat di belakangnya berjejer para anglima angkatan, Bung Karno bilang begini."

"'Saudara-saudara tentara kalian harus tahu, kalian adalah alatnya negara, dan negara alatnya revolusi, jadi kalian alatnya-alat, jadi kita dapat sensasinya.'"

"Jadi Bung Karno mengatakan bahwa tentara itu tidak otonom, dia adalah peralatan negara untuk bertahan misalnya. Tapi negara adalah peralatan evolusi di pikiran Bung Karno waktu," jelas Rocky. 

Namun, Rocky Gerung merasa para pendukung Soekarno sekarang tidak bisa mengikuti jalan pikiran Sang Proklamator.

"Maka Bung Karno bikin silogisme yang sangat kuat karena tentara adalah alatnya negara, dan negara alatnya revolusi, maka tentaranya alatnya-alat. Kalau kita dengar sekarang itu kok terdengar terlalu instrumental sejarah militer tapi kita baca itu di era revolusi, era perang dingin."

"Nah gaya-gaya semacam itu oleh mereka yang sok paham Soekarnois, saya sebenarnya mau kasih kritik itu sebenarnya," ucapnya. 

Rocky Gerung Blak-blakan soal Corona: Pemerintah Harus Dikritik karena Tak Bisa Baca Kondisi Darurat

Lihat videonya mulai menit ke-9:25:

(TribunWow.com)