Virus Corona

Rocky Gerung Blak-blakan soal Corona: Pemerintah Harus Dikritik karena Tak Bisa Baca Kondisi Darurat

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (23/3/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal Virus Corona yang kini telah menewaskan puluhan warga negara Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Rocky bahkan mengkritik keras cara pemerintah mengurusi para tenaga medis yang kini berperang melawan Corona.

Ia menilai, ada sosok yang kini dibutuhkan untuk membimbing publik agar bisa menaati segala imbauan dari pemerintah.

Hal itu disampaikan Rocky melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Senin (23/3/2020).

Pengamat Politik Rocky Gerung dalam saluran YouTube Rocky Gerung Official, Senin (23/3/2020). (YouTube Rocky Gerung Official)

Awas, Hadiri Resepsi Pernikahan hingga Pergi ke Pasar Malam di Tengah Corona Diancam 7 Tahun Penjara

Telah Bagikan Berita Hoaks soal Dokter Meninggal karena Tanagi Pasien Corona, Ari Wibowo Minta Maaf

Mulanya, ia menyoroti kondisi para tenaga medis yang kini menjadi tentara terdepan melawan Virus Corona.

Rocky justru menilai kini para tenaga medis tengah mangalami masalah psikologis setelah sejumlah rekan seprofesinya tewas saat bertugas.

"Keadaan ini adalah keadaan psikologis, keadaan darurat dan itu yang mesti pemerintah ketahui," kata Rocky.

"Jadi data itu penting tapi kedaruratan psikologi manusia selalu akan muncul dalam keadaan darurat."

Tak hanya itu, ia bahkan menyebut psikologi para tenaga medis kini dalam kondisi kacau.

Dalam kondisi tersebut, Rocky menyebut ada sejumlah kemungkinan buruk yang bisa dilakukan para tenaga medis itu.

"Dalam keadaan semacam itu, kekacauan psikologi segala hal bisa terjadi. Kekerasan, pembangkangan, segala macam," kata Rocky.

Soal Isu Lockdown akibat Corona, Karni Ilyas Soroti Nasib Pekerja Harian: Kalau Cuma Teriak Gampang

Terkait hal itu, Rocky lantas menyebut publik kini memerlukan sosok yang dipercaya untuk menyampaikan informasi soal Corona.

Lebih lanjut, ia malah menyinggung pernyataan Juru Bicara Presiden Fadjorel Rachman.

"Kemarin saya usulkan supaya ada semacam sebut aja bapak bangsa atau tokoh yang masih punya legitimasi, masih dianggap bernalar, bisa dipercaya publik untuk mengucapkan kedaruratan ini," ucapnya.

"Kalau yang mengucapkan istana terus menerus, juru bicara istana bahkan mengatakan 'Jangan kritik pemerintah'."

Halaman
123