Virus Corona

5 Penyebab Narapidana Lakukan Tindak Kriminal setelah Bebas, Terpepet Kebutuhan hingga Jaringan Baru

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penjara

Karena di dalam penjara, mereka bisa bergaul dan bisa mengenal napi lain dengan kasus kejahatan lebih berat.

Dengan adanya kenalan baru tersebut, mereka menciptakan jejaring baru dan bisa jadi menjadi lebih profesional saat keluar dari penjara.

"Ini harus bisa diputus di penjara," tegas Drajat.

5. Sifat bawaan

Seorang napi tidak jera melakukan kejahatan bisa jadi karena memang sudah memiliki sifat bawaan tersebut secara sosial dan individu.

Secara individu dimaksudkan bahwa sifat tersebut sudah ada pada dirinya dan merupakan sifat yang melekat.

Sementara secara sosial adalah tindak kriminal yang dilakukan karena terpengaruh lingkungan atau kontak dekatnya.

Sehingga apabila keluar dari penjara, narapidana dengan sifat bawaan tersebut akan sulit untuk berhenti melakukan kejahatan.

Tindak Kriminalitas Meningkat saat Pandemi

Tindak kriminalitas makin marak terjadi di berbagai daerah, tercatat sejak bulan Februari hingga Maret, jumlah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) meningkat hingga hampir 20 persen.

Pada masa pandemi Virus Corona, risiko tindak kriminal di berbagai wilayah disebutkan mengalami peningkatan.

Sejumlah  berita yang beredar menyebutkan kejahatan seperti pencurian, pembegalan dan penodongan kerap terjadi sehingga meresahkan masyarakat.

Sebagian diantaranya dilaporkan dilakukan oleh para narapidana yang baru saja mendapatkan pembebasan dari pemerintah.

Disinyalir, pandemi Virus Corona yang menyebabkan sebagian masyarakat kesulitan mendapat penghasilan menjadi salah satu penyebab meningkatnya tindak kejahatan tersebut.

Dilansir tayangan iNews Siang, Senin (20/4/2020), gangguan Kamtibmas di Indonesia meningkat selama pandemi Virus Corona.

Halaman
1234