Breaking News:

Virus Corona

Sambil Menangis, Seorang Ibu di Banten Ceritakan Keluarganya Belum Makan Dua Hari: Abah Nyuruh Sabar

Sebuah keluarga di Kelurahan Lontar Baru, Serang, Banten terpaksa menahan lapar karena tidak bisa membeli makanan dan belum mendapat bantuan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube KompasTV
Yuli menangis tersedu-sedu saat membagikan cerita keluarganya yang kelaparan karena terdampak pandemi Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah keluarga di Kelurahan Lontar Baru, Serang, Banten terpaksa menahan lapar karena tidak bisa membeli makanan dan belum mendapat bantuan, karena Covid-19.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan KompasTV, Senin (20/4/2020), keluarga itu mengaku kelaparan, setelah tidak makan selama dua hari.

Mereka pernah mengajukan permintaan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun ditolak karena sejumlah alasan.

UPDATE Virus Corona di Asia Tenggara Hari Ini Senin 20 April, Angka Kematian di Indonesia Tertinggi

Pasangan Kholid dan Yuli serta keempat anaknya itu harus mengalami kondisi memprihatinkan akibat tidak bisa membeli bahan makanan, lantaran tak memiliki uang.

Sehari-hari, Kholid berprofesi sebagai pemulung, sedangkan Yuli sebagai pegawai lepas.

Namun selama pandemi Virus Corona ini, penghasilan keduanya menurun drastis, bahkan ada kalanya mereka sama sekali tidak bisa mendapatkan uang.

Sang ibu, Yuli, menyatakan keluarganya belum makan selama dua hari sebagai akibat pandemi Virus Corona.

Sambil menangis, Yuli yang sedang menggendong anaknya menuturkan keadaan keluarga mereka.

Saat ditanya berapa hari dirinya dan keluarga belum makan, Yuli menjawab dengan tersedu bahwa mereka belum makan selama dua hari.

"Dua hari. Cuma diam aja, sampai saya sedih, abah nyuruh 'Sabar ya ma' sambil dielus-elus gitu," kata Yuli sembari terisak.

Yuli Menangis, Keluarganya Tak Makan 2 Hari karena Diam di Rumah saat Corona: Hanya Allah yang Tahu

Ia mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah karena masih dianggap mendapat gaji dari dinas.

Padahal ia hanya pekerja lepas yang digaji harian, sehingga saat ia tidak bekerja seperti sekarang, Yuli sama sekali tidak mendapat pemasukan.

"Belum ada, saya udah ngajuin, kalau yang masih dapat gaji mah enggak dikasih tambahnya, bilangnya 'Enggak di-acc (diterima) dari awal', katanya 'Karena kan kerjanya di dinas'," tutur Yuli.

"Padahal kan bukan dinas, ini mah wiraswasta," imbuhnya.

Yuli mengaku mendapat gaji Rp 25.000 tiap harinya, namun ia tidak akan mendapat bayaran bila tidak masuk meskipun dengan alasan sakit.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaBantenCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved