Puasa Ramadan 2020

Ramadan di Tengah Virus Corona, MUI Imbau Masyarakat Lebih Dinamis: Secara Syar'i Bisa Berubah

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekertaris Komisis Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan umat Islam diharapkan harus bisa lebih dinamis melaksanakan ibadah puasa ditengah pandemi Virus Corona.

"Bahkan dalam kondisi tertentu kalau kita memaksaakan diri bisa jadi ketaatannya justru kecil."

"Karena potensi mengancam keselamatan jiwa orang lain, membahayakan diri dan menyebebakan orang lain ketakutan," tandasnya.

Simak videonya mulai dari menit ke 05.00

PBNU Imbau Tak Lakukan Ziarah: Tahlilan di Rumah Saja

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud meminta masyarakat tetap menjaga jarak dan tidak melaksanakan kegiatan yang memicu kerumunan massa jelang bulan Ramadan 1441 Hijriah.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (19/4/2020), hal itu merespons imbauan Wakil Mentri Agama agar tidak melaksanakan tradisi ziarah kubur jelang bulan puasa.

Seperti diketahui, masyarakat Indonesia akan menjalankan bulan Ramadan tahun ini dengan suasana berbeda di tengah pandemi Virus Corona.

Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga jarak dan tidak melaksanakan kegiatan yang memicu kerumunan massa jelang bulan Ramadan 1441 hijriah. (kanal YouTube KompasTV)

 

• Sebut PSBB Tidak Efektif Memutus Rantai Penularan Covid-19, Berikut Penjelasan Dewan Pakar IAKMI

• PBNU Imbau Warga Salat Tarawih hingga Idul Fitri di Rumah karena Corona, Begini Penjelasannya

Oleh karena itu, kegiatan atau tradisi seperti mudik atau ziarah makam sebelum bulan puasa diimbau untuk tak dilakukan terlebih dahulu.

Hal itu tidak lain adalah untuk keselamatan diri dan semua anggota keluarga masing-masing.

"Kebiasaan kita pulang kampung, mudik, ataupun kita ziarah kubur atau bahkan kegiatan-kegiatan lain yang intinya bertemu kerumunan banyak orang, bahwa sekarang Jakarta adalah zona agar kita tidak mudik merah itu sesungguhnya lebih baik buat kita karena menjaga diri kita dari keselamatan jiwa dan keluarga kita," ujar Marsudi Syuhud.

Sebagai gantinya, masyarakat bisa mendoakan anggota keluarganya dari rumah dengan tahlilan.

Di samping itu, Marsudi Syuhu juga meminta untuk terlebih dahulu tidak melaksanakan tradisi sungkeman baik menjelang bulan puasa maupun lebaran.

Sebagai gantinya, umat muslim bisa melakukan hal tersebut dengan cara lain namun tetap bermakna menghormati.

"Untuk itu saya mengharap dan mengimbau bagi saudara-saudara kita yang mau ziarah kubur ganti dengan kita tetap mendoakan dari rumah, tahlilan dari rumah," terangnya.

"Begitu pula bila kita sungkeman, kita ganti dengan cara yang lebih baik dan kita tetap menghormati dan mensyiarkan pada bulan Ramadan ini," tandas Marsudi Syuhud.

(TribunWow.com/Rilo)