Ia pun mempertanyakan apakah pihak dinas sosial memakai data lama untuk menyalurkan bansos kepada warga.
• Akui Data Penerima Bansos Tak Akurat, Pemkot Depok: Tak Ada Waku Buat Verifikasi Lapangan
Dana Bantuan Disunat
Sementara itu, di Depok, Jawa Barat, pemberian bansos justru disunat oleh oknum.
Dana bansos yang seharusnya diberikan Rp 250.000 per KK, dikurangi Rp 25.000 per KK.
"Rp 250.000 dipotong Rp 25.000," kata Mardani, seorang warga.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua RT Mampang, Pancoranmas, Depok mengaku memotong bansos tersebut lantaran dana yang turun hanya untuk 39 kk.
Padahal pihaknya mengajukan untuk 100 KK.
Barep Suroso, Ketua RT 005 RW 006 itu membantah dana itu masuk ke kantong pribadinya.
"Seperak pun saya enggak 'makan' sama sekali," ucap Barep kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
"Saya mengajukan (jumlah penerima dana bansos) sekitar 100 KK, tetapi yang turun itu cuma 39 KK. Nah, saya berpikir keras bagaimana membaginya," sambungnya.
Ia pun mengaku pemotongan ini berdasarkan kesepakatan para ketua RT yang mengalami hal serupa.
"Warga ini dapat dan yang ini enggak dapat, padahal secara ekonomi sama. Ini pasti warga akan tanya saya kenapa dia enggak dapat, saya jawabnya bagaimana?," ucap dia.
"Tapi terus terang, dengan potongan Rp 25.000 itu saya akui salah. Tapi saya memikirkan lagi bagaimana warga saya yang tidak dapat."
Diketahui, secara keseluruhan, pemerintah menganggarkan total Rp 405,1 triliun unuk mengatasi pandemi Virus Corona.
Dari angka tersebut, Rp 75 triliun disalurkan untuk anggaran kesehatan.
Kemudian Rp 110 triliun untuk jaring pengaman sosial.
Serta Rp 150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.
Jaring pengaman sosial tersebut di antaranya pemberian Kartu Sembako, Kartu Prakerja, dan diskon tarif listrik.
• Sambil Menangis, Seorang Ibu di Banten Ceritakan Keluarganya Belum Makan Dua Hari: Abah Nyuruh Sabar
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)