Ia sendiri mengaku telah turun langsung ke lokasi karantina, yakni di SMP 1 Tambakrejo.
Hari mengatakan tempat tersebut digunakan oleh tiga desa berbeda, khusus sebagai tempat isolasi pemudik.
Seluruh fasilitas disebut Hari tercukupi meskipun tidak mewah.
"Alhamdulillah tidak terlalu mewah juga, tapi tersedia," ujarnya.
Terakhir, Hari mengimbau kepada para perantau agar tidak mudik untuk menangkal penyebaran Covid-19.
"Mohon untuk saat ini karena situasi seperti ini untuk tidak mudik dulu," kata Hari.
"Ini untuk kebaikan kita bersama, keselamatan panjenengan (Anda), juga keselamatan kita bersama," tandasnya.
• Bahas Pemaparan Erick Thohir soal Mafia Alat Kesehatan, Arya Sinulingga: Parah, Terlalu Sibuk Dagang
Viral Karantina Tak Manusiawi
Sebelumnya telah beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan pemudik sedang berada di tempat karantina.
Pada video tersebut nampak sang perekam menunjukkan kondisi tempat karantina yang berada di sebuah ruangan di dalam gedung SMP.
Nampak para orang yang dikarantina hanya duduk, dan istirahat beralaskan lantai.
Tidak tampak ada kasur, di ruangan kelas SMP 1 Tambakrejo tersebut.
Terekam seorang pria di video tersebut hanya tidur beralaskan matras tipis.
Pria yang merekam video tersebut mengatakan dirinya, dan pemudik lain yang ikut dikarantina tidak mendapatkan makanan, maupun minuman.
Bahkan tempat untuk tidur, mereka mengaku harus membeli sendiri.
"Makan, minum beli sendiri, kasur beli sendiri," kata pria yang merekam video tersebut.
"Yang ada air buat mandi, buat cuci tangan ada," lanjutnya.
• Update Virus Corona di Dunia 19 April 2020: Total Kasus 2.323.759, Jumlah Pasien di AS 4 Kali Italia
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)