TRIBUNWOW.COM - Camat Tambakrejo, Bojonegoro, Hari Kristianto mengklarifikasi soal video viral yang menampilkan kondisi tak layak sebuah tempat karantina pemudik untuk menanggulangi pandemi Virus Corona (Covid-19).
Melihat hal tersebut Hari menyatakan keluhan-keluhan yang terjadi di video yang beredar tersebut tidak benar.
Ia mengatakan seluruh kebutuhan para pemudik yang dikarantina telah dicukupi dengan baik.
• Media Asing Soroti Tradisi Ramadan Indonesia yang Berubah di Tengah Pandemi Virus Corona
Pada acara iNews Sore, Sabtu (18/4/2020), Hari mengatakan pihaknya selalu berusaha untuk memperlakukan para pemudik dengan layak, dan manusiawi.
"Apabila itu yang terjadi, itu yang sedang viral sekarang, itu saya nyatakan itu tidak benar," kata Hari.
Namun ia tak memungkiri apabila fasilitas yang diberikan hanya seadanya karena keterbatasan.
"Karena kalau semua masyarakat kami melakukan isolasi, pasti kita juga memperlakukan selayaknya manusia, walaupun dengan keterbatasan yang ada," ujar Hari.
"Tentunya kami tidak bisa sesuatu fasilitas yang sangat mewah atau bagaimanapun," tambahnya.
Hari mengatakan apabila benar terjadi kekurangan, maka dirinya akan segera melakukan evaluasi untuk membenahi keadaan di lokasi karantina.
"Apabila memang ada kekurangan dalam pelayanan kami, tentunya ini selalu kami lakukan evaluasi untuk perbaikan, tetapi yang jauh lebih penting pesan yang harus disampaikan itu adalah bahwasanya ini semua kami lakukan sebagai ikhtiar bersama," paparnya.
Ia mengatakan para kondisi pemudik yang diisolasi atau dikarantina selalu dipantau dengan baik.
"Itu untuk menjaga bahwasanya orang yang datang, orang yang mudik itu kita pantau keadaannya dengan petugas puskesmas juga supaya mereka itu aman, dan juga masyarakat kami di sini terlindungi keselamatannya," lanjut Hari.
• Tak Alami Gejala Virus Corona, WNI di India Diberi Obat-obatan Dosis Tinggi: Tak Sesuai Prosedur
Klarifikasi Fasilitas Minim
Presenter iNews Sore lalu lanjut menanyakan terkait fasilitas yang dikeluhkan oleh orang yang berada di video viral tersebut.
Hari menjelaskan seluruh orang yang dikarantina semuanya mendapat makanan, dan fasilitas yang layak.
Ia sendiri mengaku telah turun langsung ke lokasi karantina, yakni di SMP 1 Tambakrejo.
Hari mengatakan tempat tersebut digunakan oleh tiga desa berbeda, khusus sebagai tempat isolasi pemudik.
Seluruh fasilitas disebut Hari tercukupi meskipun tidak mewah.
"Alhamdulillah tidak terlalu mewah juga, tapi tersedia," ujarnya.
Terakhir, Hari mengimbau kepada para perantau agar tidak mudik untuk menangkal penyebaran Covid-19.
"Mohon untuk saat ini karena situasi seperti ini untuk tidak mudik dulu," kata Hari.
"Ini untuk kebaikan kita bersama, keselamatan panjenengan (Anda), juga keselamatan kita bersama," tandasnya.
• Bahas Pemaparan Erick Thohir soal Mafia Alat Kesehatan, Arya Sinulingga: Parah, Terlalu Sibuk Dagang
Viral Karantina Tak Manusiawi
Sebelumnya telah beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan pemudik sedang berada di tempat karantina.
Pada video tersebut nampak sang perekam menunjukkan kondisi tempat karantina yang berada di sebuah ruangan di dalam gedung SMP.
Nampak para orang yang dikarantina hanya duduk, dan istirahat beralaskan lantai.
Tidak tampak ada kasur, di ruangan kelas SMP 1 Tambakrejo tersebut.
Terekam seorang pria di video tersebut hanya tidur beralaskan matras tipis.
Pria yang merekam video tersebut mengatakan dirinya, dan pemudik lain yang ikut dikarantina tidak mendapatkan makanan, maupun minuman.
Bahkan tempat untuk tidur, mereka mengaku harus membeli sendiri.
"Makan, minum beli sendiri, kasur beli sendiri," kata pria yang merekam video tersebut.
"Yang ada air buat mandi, buat cuci tangan ada," lanjutnya.
• Update Virus Corona di Dunia 19 April 2020: Total Kasus 2.323.759, Jumlah Pasien di AS 4 Kali Italia
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)