Virus Corona

Tak Kuasa Tahan Tangis, Sopir Mobil Jenazah Corona: Tolong, Sebentar Lagi Puasa Kami Ingin Tarawih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya dalam tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan tentang kehidupan sehari-harinya mengurusi jenazah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Nursyamsurya mengaku sudah tidak kuasa menyaksikan banyaknya jenazah Virus Corona yang setiap harinya terus bertambah.

Dan menurutnya, hal tersebut kemungkinan masih akan terus dihadapi pada beberapa hari, minggu atau bahkan bukan ke depan.

Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

BIN Sebut Tren Kasus Corona Kian Menurun, Akurasi Prediksi 99 Persen: Naik Kalau Ada Orang ke Daerah

Hal tersebut akan menjadi nyata setelah dirinya menyaksikan sendiri masih banyak masyarakat yang masih sadar soal bahanya Covid-19.

Karena di sisi lain, banyak masyarakat yang masih masa bodoh dan merasa tidak takut dengan penyebaran Virus Corona ini.

Nursyamsurya berharap masyarakat bisa segera sadar dengan mengikuti imbauan dari pemerintah, satu di antaranya yaitu tetap berada di rumah dan menerapkan physical distancing.

Dengan tetap berada di rumah, menurut Nursyamsurya bisa sangat membantu tugas pemerintah untuk membasmi Virus Corona.

Dan tentunya juga dapat mengurangi pekerjaan dari para pengurus pemakaman jenazah Virus Corona, yang memang sebenarnya tidak pernah dikehendaki.

"Jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan sekarang," ujar Nursyamsurya.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini dan tiap hari bertambah, tolong, ikuti instuksi dari pemerintah, diam di rumah, kurangilah kerjaan kami," imbuhnya.

Yang membuat Nursyamsurya tambah sedih yaitu akan sampai kapan aktivitas seperti itu akan berakhir.

Karena di satu sisi masyarakat masih belum menyadari akan hal tersebut.

"Ini enggak jelas, sampai kapan kita enggak tahu, sampai kapan kita begini," keluhnya.

Viral Polisi Bantu Kuburkan Jenazah Corona karena Tak Ada yang Mau: Saya Sempat Diteriaki Kapolsek

Lebih parahnya lagi, bulan Ramadan sudah akan tiba.

Melihat situasi yang masih terjadi, maka kemungkinan besar Puasa Ramadan tahun ini akan dilaksanakan di tengah Virus Corona.

Nursyamsurya tidak bisa membayangkan bulan puasa tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih dirinya masih akan tetap berurusan dengan jenazah Virus Corona.

Padahal dirinya mengaku ingin sekali Virus Corona bisa berakhir dan dapat melakukan aktivitas normal di bulan Ramadan, termasuk menjalani ibadah Salat Tarawuh dan Salat Idul Fitri.

Maka dari itu, ia meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk mengikuti arahan dari pemerintah demi kepentingan semua warga Indonesia.

"Sebentar lagi bulan puasa, ingin terawih berjamaah, ingin idul Fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar saja, 14 hari," harapnya.

"Sebentar lagi kita puasa, minta tolong, kami memakamkan jenazah-jenazah ini udah puluhan, tiap hari."

"Minta tolong kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-5.10:

Dengar Cerita Suami Perawat yang Jenazahnya Ditolak, Najwa Shihab: Saya Tak Bisa Bayangkan

Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak karena positif Virus Corona, mengungkapkan isi hatinya saat tersambung via telepon di acara Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).

Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo mengaku sangat terpukul dan kecewa dengan aksi sekelompok warga Ungaran, Jawa Tengah, yang menolak jenazah istrinya.

Kejadian itu pun turut membuat Presenter Najwa Shihab prihatin.

Bahkan, Najwa Shihab mengaku tak mampu membayangkan jika berada di posisi Joko Wibowo dan keluarga.

Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak karena positif Virus Corona, dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (14/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

• Jadi Satu-satunya Penumpang di Pesawat saat Corona, Pria Ini Akhirnya Dipindahkan ke First Class

• Fadli Zon: Saya Heran Kenapa Pemerintah Masih Tarik Ulur Isu Mudik, Masyarakat Dibuat Bingung

Pada kesempatan itu, Joko yang sudah lama tak bertemu dengan sang istri mengaku sangat kecewa terhadap aksi penolakan jenazah positif Virus Corona itu.

"Saya tentunya sangat kecewa saat itu, tapi bagaimana lagi sudah enggak ketemu istri sekian lama," ucap Joko.

Tak hanya itu, kesedihan Joko semakin bertambah karena saat kejadian penolakan itu, dirinya juga sudah lama tak bertemu dengan anak-anaknya.

Joko mengatakan, ia dan keluarga hanya ingin memakamkan jenazah sang istri berdampingan dengan pusara sang ayah.

"Kemudian saya sendiri juga enggak bertemu dengan anak-anak, sampai akhirnya saya dinyatakan negatif karena saya juga diperiksa swab," ujar Joko.

"Kemudian akhirnya istri meninggal, hanya ingin menempatkan pada posisi di liang lahat saja kok ya susah."

• Miing Blak-blakan Ungkap Ketakutan Warga Miskin selain terhadap Virus Corona: Ngeri Betul

• Pengakuan Napi Bebas karena Asimiliasi saat Corona Rogoh Kocek Rp 5 Juta: Enggak Bayar Enggak Keluar

Tak hanya sedih, Joko juga mengaku sangat sakit hati terhadap aksi sekelompok warga yang menolak jenazah sang istri.

"Saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini," jelas Joko.

"Intinya hanya satu keinginan supaya itu cepat mendapatkan tempat, namun ada beberapa orang yang menolak. Itu rasanya sungguh-sungguh sakit sekali Mbak Najwa."

Lebih lanjut, Joko mengaku tak tahu betul bagaimana kronologi penolakan jenazah istrinya.

"Sebenarnya untuk jenazah itu masih, dalam rombongan jenazah masih sekitar 500 meter dari tempat pemakaman," kata Joko.

"Jadi secara langsung saya tidak tahu, hanya lewat telepon itu ada suara yang kacau."

"Jadi seperti ada protes warga, memang dari Semarang sudah 3 kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah istri saya dimakamkan di situ."

Mendengar cerita Joko itu, Najwa Shihab pun mengaku tak dapat membayangkan jika berada di posisi keluarga jenazah.

"Saya tidak bisa membayangkan sama sekali bagaimana Pak Joko dan keluarga begitu, ditinggal istri kemudian ketika dikebumikan mendapat penolakan seperti itu," ujar Najwa.

Simak video berikut ini menit ke-8.02:

(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)