"Ada satu warga Asahan yang sudah meninggal, akhirnya dinyatakan positif. Kondisinya sakit, bukan dirawat di rumah sakit di Kisaran, warga tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Bandung dan sempat berobat di rumah sakit Murni Teguh Medan. Tapi saat masih dalam perawatan meninggal," jelas Rahmat, Jumat dini hari.
Menurut Rahmat, ketika masih dalam perawatan, tim medis di Rumah Sakit Murni Teguh sempat mengambil sampel lendir milik almarhum dan hasilnya baru diketahui beberapa hari setelah SBB meninggal dunia.
"Sebelum meninggal, ada dilakukan uji swab, hasilnya kami ketahui tadi siang, bahwasannya positif covid-19," ungkapnya.
• Pamer Punya Mobil Klasik Baru, Andre Taulany Sebut Tak akan Jual, Baim Wong: Ngapain Ngomong?
Setelah mengetahui hasil uji swab itu, tim gugus tugas bergerak cepat dengan mendatangi keluarga almarhum.
Rencananya seluruh keluarga akan dilakukan rapid test.
Sebab, masih kata Rahmat, almarhum setelah dinyatakan meninggal, sempat disemayamkan di rumah keluarga dan dimakamkan di salah satu TPU yang ada di Kota Kisaran.
"Jadi setelah meninggal tanggal 25 Maret lalu, jenazah almarhum dibawa ke Kisaran, prosesi penguburannya juga normal. Maka setelah dapat info hasil uji swab almarhum, kami lakukan pendekatan terhadap keluarga. Insya Allah anak, keluarga dan jiran tetangga yang melayat akan diuji rapid test. Selain itu rumah almarhum juga akan kami adakan penyemprotan disinfektan," jelas Rahmat.
Ia pun berharap masyarakat yang sempat melayat dan ikut mengantarkan jenazah almarhum ke peristirahatan terakhir agar kooperatif untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
Disamping juga tetap menerapkan hidup sehat dan bersih. (Wen/Indra/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Ketua Fraksi Golkar Syamsul Bahri Meninggal Dunia imbas Virus Corona, Sudah Dimakamkan 2 Pekan Lalu".