Virus Corona

Pandemi Virus Corona, Kalangan Mana Saja yang Lebih Berisiko Terjangkit? Ini Tips Pencegahannya

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli medis di Hong Kong memperingatkan potensi Virus Corona menjadi wabah virus yang mendunia

Apabila setelah itu masih didapati gejala, segera hubungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan.

Bedakan Sesak Napas Akibat Virus Corona, Disertai Gejala Demam

Mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan Virus Corona (Covid-19), penting untuk memerhatikan gejala yang timbul di tubuh.

Seperti diketahui, virus yang menyerang organ pernapasan tersebut telah ditetapkan berstatus pandemi.

Artinya banyak kasusnya ditemukan di berbagai negara dan mengakibatkan korban jiwa.

• Sopir Taksi di Bekasi Bunuh Diri karena Tak Kerja saat Wabah Corona, Sempat Ditagih Cicilan Mobil

Gejala-gejala yang ditimbulkan Virus Corona yakni batuk kering, demam, dan disertai sesak napas.

Gejala tersebut mirip dengan flu biasa, sehingga mungkin sulit untuk memutuskan tindakan medis karena tampaknya tidak darurat.

Berikut TribunWow.com memberikan tips membedakan sesak napas akibat Virus Corona yang dikutip dari express.co.uk.

Kesulitan bernapas didefinisikan sebagai rasa kehabisan napas.

Apabila sesak napas disertai dengan demam di atas 38 derajat Celcius dan batuk terus-menerus, kemungkinan besar terjadi akibat Covid-19.

Meskipun begitu, kesulitan bernapas yang tidak disertai gejala flu kemungkinan disebabkan kondisi medis yang lain.

Sebagai contoh, sesak napas (dyspnea) dapat menjadi tanda-tanda kecemasan.

Saat sesak napas terjadi, cobalah merilekskan diri Anda dengan pernapasan diagframa atau pernapasan perut.

Letakkan telapak tangan Anda secara perlahan di dada bagian atas dan telapak yang lain di bagian bawah rusuk.

Anda akan bisa merasakan pergerakan diagframa saat bernapas.

• Update Virus Corona di Indonesia, Tambah 247 Kasus Total 2.738, Berikut Peta Persebarannya

Halaman
1234