Ganggu Ekosistem
Sementara Dekan Fakultas Farmasi, Agung Endro Nugroho tidak menyarankan penyemprotan disinfektan langsung pada manusia dan makhluk hidup.
Selain tidak efektif, hal itu dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem.
Pengunaan bilik (chamber) penyemprotan dengan disinfektan langsung pada manusia juga tidak disarankan.
Hal itu kecuali memakai cairan antiseptik yang sudah dipastikan aman dan melindungi bagian tubuh yang terbuka terhadap paparan.
“Untuk manusia, pencegahan terhadap penularan virus bisa dilakukan dengan sering mencuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer, menjaga pola makan dan pola hidup sehat untuk menjaga imunitas,” ungkap Agung.
• Akses Keluar Masuk ke Jakarta Dibatasi, Ahmad Riza Patria: Kalau Tidak Diatur Tak Ada Artinya PSBB
Menurutnya, penyemprotan disinfektan terhadap lingkungan juga perlu dipertimbangkan kembali.
Penyemprotan dapat dilakukan dengan membatasi jumlah dan daerah yang disemprot misalnya, ruangan yang membutuhkan sterilitas di rumah sakit dan ruangan yang terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Cara terbaik menggunakan disinfektan adalah langsung mengelap/mengusap pada benda-benda yang diperkirakan rentan tertempel virus Covid-19,” pungkasnya. (Kompas.com/ Wahyu Adityo Prodjo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Semprot Disinfektan Langsung ke Manusia, Ini Bahayanya Kata Pakar UGM"