TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui adanya lonjakan angka kematian di wilayah Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengaku tak tahu pasti penyebab lonjakan angka kematian tersebut.
Namun, Anies Baswedan menyebut pihaknya diminta rumah sakit membawa peti serta memakamkan jenazah tersebut dengan mengikuti prosedur tetap (protap) Virus Corona.
• Ajak Keluarga dan Karyawan Rapid Test Virus Corona, Maia Estianty: Berangkat Baca Doa, Deg-degan
• Pertama Kalinya sejak Januari, China Klaim Tidak Ada Kematian akibat Virus Corona
Melalui tayangan 'Aiman' dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020), Anies Baswedan menyebut lonjakan kematian di DKI Jakarta mencapai angka ribuan.
"Begini, bahwa ada peningkatan jumlah pelayanan pemulasaran dengan pemakaman itu benar karena angkanya, Maret sekitar 4.300, rata-ratanya 2.700," kata Anies.
Bahkan, Anies mengakui di DKI Jakarta setiap harinya terdapat pemakaman dengan protap Virus Corona.
"Kemudian kita juga memiliki data per hari pemakaman dengan protap Covid-19," ujar Anies.
"Sampai dengan hari ini yang sudah menggunakan protap Covid-19 ada 644, hari ini sendiri ada 48 sampai dengan sore tadi."
Ia menambahkan, hingga kini belum mengetahui penyebab ribuan warga DKI Jakarta yang meninggal dunia secara misterius.
• Warga Lombok Timur Tak Patuhi Physical Distancing saat Sambut Eva Yolanda LIDA, Polisi Minta Maaf
Namun, Anies mengaku tak semua warga tersebut menjalani tes Virus Corona.
"Tetapi itu semua tidak memiliki hasil tes laboratorium yang memnyatakan bahwa mereka positif Covid," kata Anies.
"Ada sebagian yang sudah dites, ada yang tidak."
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hanya diminta membawa peti mati dan memakamkan warga yang meninggal dunia tersebut.
• Tak Malu Pakai Celana Rombeng saat Bagi-bagi Sembako, Hotman Paris: Karena Ancaman Virus Corona
Anies menyatakan, pihak rumah sakit pun tak menghetahui penyebab kematian ribuan warga DKI Jakarta itu.
"Tetapi Pemprov DKI mendapatkan permintaan dari rumah sakit, diminta untuk datang membawa peti," kata Anies.