Virus Corona

Achmad Yurianto Jelaskan soal Adanya Perbedaan Data Virus Corona antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto. Berikut tanggapan Achmad Yurianto terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dan daerah.

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara pemerintah penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Dengan adanya perbedaan data kasus Virus Corona tentu menjadi pertanyaan besar, data mana yang benar dan akurat.

Terlebih perbedaan data tersebut bisa sampai puluhan kasus.

10 Ribu WNI Terjebak di Zona Merah Virus Corona New York, Amerika, KJRI akan Salurkan Bantuan

Dalam acara 'Prime Talk' yang tayang di Youtube Metrotvnews, Senin (6/4/2020), dicontohkan untuk empat daerah yang terdapat perbedaan data Virus Corona.

Seperti misalnya di Provinsi Banten, data dari pemerintah pusat per Sabtu (4/4/2020), mengatakan jumlah kasus Virus Corona ada 177 kasus positif, sedangkan data daerah hanya 132 kasus.

Maka ada selisih 45 kasus antara data dari pemerintah pusat dan daerah.

Kemudian dari Sumatera Barat kasus positif ada 25 menurut data dari pemerintah pusat, sedangkan untuk pemerintah daerah mengatakan ada 56 kasus.

Contoh perbedaan data kasus Virus Corona antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang dalam acara Prime Talk yang tayang di Youtube Metrotvnews, Senin (6/4/2020). (Youtube/metrotvnews)

Menanggapi hal tersebut, Yurianto mengatakan adanya perbedaan diakibatkan karena pemerintah daerah mempunyai dua data Virus Corona.

Dirinya menjelaskan dua data tersebut merupakan hasil rapid test dan hasil pemeriksaan kedua melalui VCR atau yang biasa disebut tes swab.

Sedangkan untuk pemerintah pusat dikatakan hanya menerima data positif yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan kedua, yaitu tes swab.

Data tersebutlah yang kemudian dirilis setiap harinya melalui konferensi pers.

Presiden Jokowi Setuju, Bantuan Langsung Tunai akan Diberikan pada Masyarakat Terdampak Virus Corona

"Ini kan terkait dengan interpretasi data, di daerah itu ada dua data, satu data adalah hasil dari tracing yang berbasis pada rapid test, yang merupakan pemeriksaan anti body yang sebenarnya ini digunakan sebagai guidance untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang kita sebut sebagai konfirmasi positif dengan pemeriksaan VCR," ujar Yurianto.

"Dua data ini adalah dua data yang berbeda, pusat hanya merilis kasus konfermasi positif, meskipun kami juga mempunyai datanya, tapi yang kami rilis kasus konfirmasi positf," jelasnya.

"Karena ini sesuai dengan data yang kemudian kita rilis ke WHO," ungkap Yurianto.

Dirinya mengaku juga mempunyai data hasil rapid test, namun diakui memang tidak dirilis.

Menurut Yurianto, kedua data tersebut jelas berbeda.

Yurianto lalu menjelaskan jika data positif rapid test merupakan data awal yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk dilakukan pemeriksaan kedua yaitu tes swab.

Jadi hasil positif dari rapid test belum tentu orang tersebut terpapar Covid-19.

"Kami tidak melakukan rilis untuk data yang berasal dari rapid," tegasnya.

"Dua data itu terpisah, mereka mengatakan data positif rapid dan data positif VCR, tetapi sayangnya sampai di Jakarta ada beberapa pihak yang menjumlahkan sebagai satu data, ya pasti beda lah," kata Yurianto.

"Saya tidak pernah merilis positif rapid test," pungkasnya.

Beberkan Alasan Penerapan PSBB karena Corona, Moeldoko: Jangan Sampai Orang dan Ekonominya Mati

Simak videonya dari menit awal

Update Virus Corona di Indonesia, Tambah 247 Kasus, Berikut Peta Persebarannya

Jumlah kasus Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia kembali mengalami penambahan.

Update terbaru hingga Selasa (7/4/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah total pasien positif Covid-19 di Indonesaia mencapai 2,738 Kasus.

Itu artinya ada penambahan 247 kasus baru di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto. (Tribunnews.com/Istimewa)

• Presiden Jokowi Setuju, Bantuan Langsung Tunai akan Diberikan pada Masyarakat Terdampak Virus Corona

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang tayang di Youtube KompasTV.

"Kita dapatkan penambahan kasus baru confirm pemeriksaan VCR Covid-19 sebanyak 247 orang, sehingga total kasus menjadi 2738 orang," ujar Yurianto, di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Jumlah kematian akibat Covid-19 kembali mengalami penambahan sebanyak 12 kasus, sehingga total berjumlah 221 kasus.

Sementara itu kabar baiknya, ada penambahan 12 pasien yang dinyatakan sembuh.

Dengan begitu, total pasien yang sembuh adalah 204 orang.

"Kasus sembuh bertambah 12 orang, sehingga menjadi 204 orang, kasus meninggal bertambah 12 orang sehingga menjadi 221 orang," jelasnya.

Selanjutnya untuk persebarannya, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus Virus Corona terbanyak.

DKI Jakarta mencatatkan 1.369 kasus positif Virus Corona, dengan rincian 65 sembuh dan 106 meninggal.

Disusul oleh Jawa Barat dan Jawa Timur di posisi tiga besar.

Jumlah kasus di Jawa Barat sebanyak 343 dengan kasus meninggal 29 dan sembuh 17.

Sedangkan di Jawa Timur terdapat 194 kasus, 41 sembuh dan 16 meninggal.

• Bahas Corona, Anies Baswedan Akui Adanya Lonjakan Kematian Misterius di DKI: Kami Diminta Bawa Peti

Sebaran Tiap Provinsi

Berikut sebaran kasus Covid-19 di tiap provinsi di Indonesia hingga Selasa (5/4/2020) dikutip dari covid19.go.id:

DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 1.369
Sembuh: 65
Meninggal: 106

Jawa Barat

Terkonfirmasi: 343
Sembuh: 17
Meninggal: 29

Jawa Timur

Terkonfirmasi: 194
Sembuh: 41
Meninggal: 16

Banten

Terkonfirmasi: 194
Sembuh: 7
Meninggal: 18

Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 133
Sembuh: 14
Meninggal: 22

Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 127
Sembuh: 21
Meninggal: 6

Bali

Terkonfirmasi: 43
Sembuh: 18
Meninggal: 2

Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 41
Sembuh: 1
Meninggal: 3

Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 31
Sembuh: 1
Meninggal: 1

Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 26
Sembuh: 0
Meninggal: 4

Papua

Terkonfirmasi: 26
Sembuh: 3
Meninggal: 2

Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 20
Sembuh: 6
Meninggal: 0

Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 18
Sembuh: 0
Meninggal: 0

Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 18
Sembuh: 0
Meninggal: 0

Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 16
Sembuh: 1
Meninggal: 2

Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 15
Sembuh: 0
Meninggal: 0

Riau

Terkonfirmasi: 12
Sembuh: 1
Meninggal: 0

Lampung

Terkonfirmasi: 12
Sembuh: 0
Meninggal: 1

Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 10
Sembuh: 0
Meninggal: 0

Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 10
Sembuh: 3
Meninggal: 2

Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 9
Sembuh: 2
Meninggal: 1

Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 1
Meninggal: 0

Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 1
Meninggal: 0

Aceh

Terkonfirmasi: 5
Sembuh: 0
Meninggal: 1

Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 5
Sembuh: 
Meninggal: 0

Jambi

Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0

Bengkulu

Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1

Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1

Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0

Papua Barat

Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1

Maluku

Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 1
Meninggal: 0

Maluku Utara

Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)