TRIBUNWOW.COM - Haram hukumnya bagi pemudik yang pulang kampung di tengah pandemi Virus Corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas seperti yang dikutip dari tayangan Youtube KompasTV, Jumat (3/4/2020).
Dilansir TribunWow.com, Anwar Abbas mengungkapkan mudik akan haram hukumnya jika mencelakakan orang lain di kampung.
• Tak Lakukan Salat Jumat Berturut-turut Tiga Kali karena Corona, Apa Hukumnya? Ini Kata MUI
Dirinya kemudian menjelaskan jika mudik pada situasi saat ini mempunyai risiko tinggi penularan Virus Corona.
Terlebih jika pemudik tersebut berasal dari daerah yang masuk dalan kategori zona merah Covid-19, seperti DKI Jakarta.
Maka dari itu, peluang mereka untuk menyebarkan Virus Corona semakin besar.
"Mudik saat pandemi akan menjadi haram jika yang pulang ke kampung itu mencelakai yang ada di kampung, itu haram itu," ujar Anwar Abbas.
"Dia terkena virus, kemudian dia pulang ke kampung melakukan physical contact dengan orang di kampung, dengan ibu dengan saudaranya, kemudian virus itu pindah," jelasnya.
"Berati dia kan mencelakakan orang lain," sebutnya.
Anwar Abbas mengatakan hal seperti itu merupakan sebuah qoidah di kalangan para ulama.
Qoidah tersebut menyatakan tidak boleh mencelakai diri sendiri ataupun orang lain dalam bentuk apapun.
Jika hal tersebut dilakukan, maka jelas hukumnya menjadi haram.
• Diberi Waktu 2 Hari oleh Jokowi, Ini Rencana Menkes Terawan terkait Aturan PSBB Cegah Virus Corona
"Di kalangan ulama itu ada sebuah qoidah, kita tidak boleh mencelakai diri kita, dan juga orang lain," ungkap Anwar Abbas.
"Apa hukumnya mencelakai diri sendiri, hukumnya haram, apa hukumnya kalau mencelakai orang lain, hukumnya juga haram," tegasnya.
"Kalau begitu, kalau ada orang pulang mudik dari daerah pandemi itu risiko tertularnya orang di kampung sangat besar,"
Meski demikian dirinya mengaku tidak berhak untuk melarang para perantau untuk tidak mudik.
Menurutnya, hal itu sudah menjadi kebijakan dari pemerintah.
Dan harapannya pemerintah bisa mempertimbangkan kebijakan mana yang bisa menciptakan kemaslahatan orang banyak.
"Itu tugas pemerintah, makanya perlu kebijakan pemerintah yang kira-kira akan bisa menciptakan kemaslahatan," terangnya.
"Mana yang lebih bermaslahat, Dibolehkan pulang atau tidak dibolehkan pulang."
"Kalau menurut saya lebih maslahat tidak dibolehkan pulang," pungkasnya.
Simak videonya:
Cegah Pemudik, Jokowi akan Ganti Libur Lebaran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan usulan untuk mengganti libur nasional Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada hari lain.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Kamis (2/4/2020), Jokowi mengatakan langkah tersebut dinilai bisa untuk menenangkan masyarakat.
Seperti yang diketahui masyarakat untuk saat ini diimbau untuk tidak melakukan mudik sampai masa darurat bencana Covid-19 berakhir.
• Cegah Corona, 30 Ribu Napi Dibebaskan Termasuk Koruptor dan Bandar Narkoba Yasonna Laoly: Ada Syarat
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan status darurat bencana Covid-19 di Indonesia selama 91 hari, terhitung sejak 29 Februari sampai 29 Mei 2020.
Itu artinya kemungkinan besar akan melewati waktu lebaran, karena Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 23-24 Mei 2020.
Tidak hanya mewacanakan mengganti libur Lebaran, Jokowi juga akan memberikan fasilitas mudik pada libur pengganti tersebut.
Selain itu, tempat-tempat wisata di setiap daerah menurut Jokowi juga akan digratiskan demi menghidupkan kembali sektor pariwisata setelah mengalami penutupan.
"Untuk mudik, ini dalam rangka menenangkan masyarakat, mungkin mengganti hari libur nasional di lain hari untuk Hari Raya ini mungkin bisa dibicarakan," ujar Jokowi.
"Kemudian yang kedua memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti tersebut," imbuhnya.
"Kemudian di lain hari juga bisa menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki oleh daerah."
• Simak Tata Cara Ajukan Keringanan Kredit dan Pinjaman bagi yang Terdampak Wabah Virus Corona
Dengan adanya solusi-solusi tersebut, Jokowi berharap bisa membatalkan niat para perantau untuk mudik di tengah wabah Virus Corona.
Para perantau juga diharapkan bisa kembali tenang jika tidak bisa mudik.
"Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," pungkasnya.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)