"Adalah rumah-rumah sakit ini, 70 itu banyaknya adalah swasta, mereka mengharapkan dukungan BPJS agar tidak ada keterlambatan dalam pembayaran tagihan-tagihannya."
"Karena mereka harus bergerak cepat, mengelola cash flow-nya juga tidak mudah, dan yang harus ditangani jumlahnya banyak," papar Anies.
Anies menegaskan pembayaran BPJS Kesehatan harus benar-benar diperhatikan, agar pihak rumah sakit swasta mau terus bersedia menerima pasien Covid-19.
"Jadi memastikan bahwa tidak ada keterlambatan pembayaran jadi penting sekali, supaya mereka tetap mau menerima kasus Covid ini," ujarnya.
"Secara umum, rumah sakit itu berkewajiban untuk menerima kasus Covid, dan selama ini juga ditangani," lanjut Anies.
• Cemaskan Mobilitas Masyarakat ke Luar Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Kekhawatirannya pada Wapres
Minta Dukungan Alat Testing
Kedua, Anies menginginkan agar pemerintah pusat bisa membantu pengadaan alat tes Covid-19 di Jakarta dengan jumlah yang lebih banyak.
Menurutnya pengadaan alat tes juga termasuk prioritas penting agar pemerintah mampu mendeteksi dini pasien Covid-19.
"Perlu sekali Pak di Jakarta ini dukungan untuk kecepatan melakukan testing, supaya kita bisa mendeteksi lebih awal orang-orang yang terpapar," kata Anies.
"Banyak dari kasus itu terlambat tahunya, terlambat penanganannya, akibatnya fatal, atau kita terlambat mendeteksi, sehingga dia sudah menularkan kepada yang lainnya," tambahnya.
• Anies Baswedan Kirim Surat ke Menkes agar Tetapkan PSBB untuk Jakarta: Ini Sangat Mengkhawatirkan
Simak videonya mulai menit ke-7.30:
(TribunWow.com/Anung)
Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Curhat Anies Baswedan ke Ma'ruf Amin, Diuber-uber RS Swasta Bayar BPJS untuk Pasien Corona