Virus Corona

Curhat Anies Baswedan ke Ma'ruf Amin, Diuber-uber RS Swasta Bayar BPJS untuk Pasien Corona

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa saat cerita ke Wapres RI Ma'ruf Amin ketika selalu ditagih dana BPJS Kesehatan oleh pihak rumah sakit swasta, Kamis (2/4/2020)

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin terkait persoalan penanganan Virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota.

Ada beberapa persoalan yang disampaikan oleh Anies, satu di antaranya keluhan rumah sakit swasta di Jakarta terkait pembayaran BPJS Kesehatan yang bermasalah.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (2/4/2020), awalnya Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah pusat telah menggodok dana pembayaran BPJS Kesehatan.

Suasana rumah sakit darurat penanganan Corona (COVID-19) di Siloam Hospitals Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2020). Siloam Hospitals Mampang dikhususkan untuk menangani pasien virus corona (COVID-19) yang jumlahnya terus bertambah, serta membantu rumah sakit rujukan pemerintah yang telah melebihi kapasitas daya tampung. Nantinya, rumah sakit darurat ini akan memiliki 415 tempat tidur dan mempunyai fungsi yang sama dengan rumah sakit darurat Covid 19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Ragam Aksi Gubernur Bantu Masyarakat Hadapi Corona, Mulai Anies Baswedan, Ridwan Kamil hingga Ganjar

Ia menjelaskan BPJS Kesehatan termasuk prioiritas kebijakan yang diutamakn pemerintah pusat.

"Tentang BPJS memang dalam rapat beberapa waktu yang lalu kita sudah minta supaya tunggakan-tunggakan yang sudah jatuh tempo kepada rumah sakit-rumah sakit itu dibayarkan," kata Ma'ruf Amin.

"Itu sedang dikalkulasi," lanjutnya.

Ma'ruf Amin lalu lanjut membahas soal keluhan Anies terkait pengadaan testing di Jakarta.

Ia mengatakan keluhan Anies akan segera ditindaklanjuti.

"Kemudian yang kemampuan testing itu untuk pengetesan, saya akan rekomendasikan nanti," katanya.

Anies menambahkan, pengadaan alat tes yang ia inginkan adalah alat untuk melakukan swab tes.

"Kita perlu meningkatkan kemampuan tes untuk menggunakan swab," ujarnya.

"Ini yang perlu kita tingkatkan, karena tingkat akurasinya cukup tinggi."

"Tapi kemampuan testing ini sesungguhnya bukan hanya dibutuhkan di Jakarta, tapi di tingkat nasional itu butuh," sambungnya.

Anies menambahkan, pihaknya saat ini telah meningkatkan kemampuan laboratorium di Jakarta untuk menanggulangi Covid-19.

"Melihat tren yang ada, trennya itu makin meningkat, maka harus siap untuk nanti bisa melayani ketika jumlahnya meningkat secara signifikan, itu Pak yang mungkin perlu diantisipasi," terangnya.

Mantan Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan tersebut lalu menyampaikan terima kasihnya kepada Ma'ruf Amin atas perhatian pemerintah pusat terhadap pembayaran BPJS Kesehatan untuk rumah sakit.

"Dan soal BPJS terimakasih Pak kalau bisa itu, nanti saya bisa sampaikan kepada rumah sakit-rumah sakit swasta khususnya, biar mereka rileks Pak," ucapnya.

Anies kemudian bercerita bahwa dirinya kerap dimintai kejelasan pembayaran BPJS Kesehatan oleh para pihak rumah sakit swasta di Jakarta.

"Karena hampir semua kalau ketemu kami di Jakarta, selalu bilangnya kita siap untuk handle tapi jangan telat pembayarannya, karena enggak ada dana untuk nalanginnya Pak," ceritanya sambil tertawa.

"Mudah-mudahan yang jatuh tempo bisa diselesaikan, " jawab Ma'ruf Amin.

Anies Baswedan Yakin Banyak Pasien Corona Tak Terdeteksi: Tesnya Sedikit, Jumlah Positif Sedikit

Simak videonya mulai menit ke-15.58:

Anies Baswedan Buka Tuntutan RS Swasta

Sebelum Ma'ruf Amin menjawab keluhan Anies, berikut ini adalah beberapa tuntutan rumah sakit di Jakarta yang dilaporkan oleh Anies.

Laporan tersebut ia sampaikan kepada Ma'ruf Amin lewat teleconference, pada Kamis (2/4/2020).

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (2/4/2020), awalnya Anies memaparkan data rumah sakit yang menjadi tempat penanganan pasien Covid-19.

Total terdapat 70 rumah sakit yang aktif menangani pasien Covid-19, sedangkan 13 di antaranya menjadi rumah sakit rujukan.

"Ada 1.300 pasien yang saat ini dirawat, masih ada 707 yang sedang antre menunggu hasil labnya," ujar Anies.

Anies Baswedan Yakin Banyak Pasien Corona Tak Terdeteksi: Tesnya Sedikit, Jumlah Positif Sedikit

Kemudian Anies menjelaskan hal yang dikeluhkan oleh rumah sakit swasta.

"Ada satu permintaan yang mungkin perlu menjadi perhatian bagi pemerintah," kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan tersebut mengatakan bahwa rumah sakit swasta berharap agar pembayaran dana BPJS Kesehatan dari pemerintah bsia sampai tepat waktu.

"Adalah rumah-rumah sakit ini, 70 itu banyaknya adalah swasta, mereka mengharapkan dukungan BPJS agar tidak ada keterlambatan dalam pembayaran tagihan-tagihannya."

"Karena mereka harus bergerak cepat, mengelola cash flow-nya juga tidak mudah, dan yang harus ditangani jumlahnya banyak," papar Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau rumah sakit darurat Covid-19 di apartemen The Nine Residence Lippo Plaza Mampang (Dok. Lippo Group via Kompas.com)

Anies menegaskan pembayaran BPJS Kesehatan harus benar-benar diperhatikan, agar pihak rumah sakit swasta mau terus bersedia menerima pasien Covid-19.

"Jadi memastikan bahwa tidak ada keterlambatan pembayaran jadi penting sekali, supaya mereka tetap mau menerima kasus Covid ini," ujarnya.

"Secara umum, rumah sakit itu berkewajiban untuk menerima kasus Covid, dan selama ini juga ditangani," lanjut Anies.

• Cemaskan Mobilitas Masyarakat ke Luar Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Kekhawatirannya pada Wapres

Minta Dukungan Alat Testing

Kedua, Anies menginginkan agar pemerintah pusat bisa membantu pengadaan alat tes Covid-19 di Jakarta dengan jumlah yang lebih banyak.

Menurutnya pengadaan alat tes juga termasuk prioritas penting agar pemerintah mampu mendeteksi dini pasien Covid-19.

"Perlu sekali Pak di Jakarta ini dukungan untuk kecepatan melakukan testing, supaya kita bisa mendeteksi lebih awal orang-orang yang terpapar," kata Anies.

"Banyak dari kasus itu terlambat tahunya, terlambat penanganannya, akibatnya fatal, atau kita terlambat mendeteksi, sehingga dia sudah menularkan kepada yang lainnya," tambahnya.

• Anies Baswedan Kirim Surat ke Menkes agar Tetapkan PSBB untuk Jakarta: Ini Sangat Mengkhawatirkan

Simak videonya mulai menit ke-7.30:

(TribunWow.com/Anung)

Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Curhat Anies Baswedan ke Ma'ruf Amin, Diuber-uber RS Swasta Bayar BPJS untuk Pasien Corona