"Jadi itulah saya menyadari, menyemprot disinfektan ke makhluk hidup karena seharusnya disinfektan itu adalah untuk membersihkan permukaan, surface area."
"Jadi benda-benda mati, untuk benda mati contohnya meja ini. Kalau ada droplet berarti ada virus itu dibersihkan dengan disinfektan," katanya.
Ia menegaskan cairan untuk membersihkan tubuh manusia dari virus itu adalah antiseptik.
"Bukan untuk benda hidup seperti manusia, kalau untuk manusia itu namanya antiseptik jadi bukan disinfektan," tegasnya.
• 3 Skenario Kapan Waktu Pandemi Virus Corona Berakhir di Indonesia Menurut Ahli
Ia mengatakan, cairan disinfektan bisa membuat seseorang mengalami iritasi.
"Jadi zat ada di disinfektan itu juga iritatif sifatnya kalau mengenai tangan orang alergi bisa iritasi, gatal-gatal, kemudian juga kalau kena mata bisa iritasi," terangnya.
Sehingga, ia memberi pesan Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga hadir di ILC agar pemerintah selalu melibatkan dokter terkait kebijakan yang akan dilakukan.
"Jadi memang harus hati-hati, Pak Fadjroel ini mohon maaf kalau bisa organisasi profesi dilibatkan untuk kalau intervensi-intervensi yang dilakukan," ucapnya.
Lihat vidoenya mulai menit ke-9:50:
Penularan dari Jenazah Positif Corona
Pada kesempatan yang sama, dokter Erlina memberikan penjelasan terkait pemakaman jenazah positif Virus Corona mendapatkan standar operasi prosedur (SOP) yang sangat ketat.
Padahal seperti yang diketahui, penularan Virus Corona berasal dari droplet atau percikan cairan.
Sedangkan jika dinalar, jenazah yang sudah meninggal tidak mungkin mengeluarkan cairan yang bisa menularkan kepada orang lain.
• Jokowi Siapkan Rp 405,1 Triliun untuk APBN Penanganan Virus Corona, Berikut Rincian Alokasinya
Dilansir TribunWow.com, dokter Erlina mempunyai penjelasan lain tentang proses penularan Covid-19 dari pasien positif yang sudah meninggal.
Menurut dokter Erlina masih ada kemungkinan penularan dari jenazah positif Virus Corona.