"Jadi imun mereka masih bagus, tidak menimbulkan gejala yang berarti," terang Erlina.
"Tapi inilah kenapa selalu dikatakan 'Diam aja di rumah, tinggal di rumah', karena kalau yang muda ini yang merasa tidak bergejala masih berinteraksi dengan banyak orang."
• Karena Virus Corona, KPU Berencana Tunda Pilkada 2020, akan Digelar Tahun 2021
Tak hanya itu, dengan tetap berada di dalam rumah, masyarakat bisa mencegah penularan Virus Corona terhadap para orang tua maupun lansia.
Sebab, diketahui orang tua dan lansia lebih rentan terhadap serangan Virus Corona.
"Kalau kebetulan berinteraksi dengan orang tua, lansia, yang sakit-sakitan, kemungkinan orang yang di sekitarnya itu bisa tertular," ujar Erlina.
"Jadi ini salah satu esensi kenapa diam aja di rumah, jangan keluar rumah kalau enggak perlu-perlu amat. Dan kalau keluar rumah dan kalau berinteraksi dengan orang ramai pakailah masker," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-2.05:
Banyak Pasien 'Dilempar-lempar'
Di sisi lain, sebelumnya Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Fahrial Syam blak-blakan menyoroti jumlah dokter yang tewas akibat tertular Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ari Fahrial bahkan mengaku hampir setiap hari mendengar ada rekan seprofesinya yang tewas saat melaksanakan tugas merawan pasien yang positif Virus Corona.
Ia lantas menyinggung tingkat kematian akibat Virus Corona di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 8 persen.
• Kondisi Terkini Suspect Corona di Solo yang Sempat Rewang Tetangga, Kini Dinyatakan Sembuh
Pernyataan tersebut disampaikan Ari Fahrian melalui sambungan telepon dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (28/3/2020).
"Kita memang menghadapai situasi pandemik global Covid-19 yang mana angka psikologis jumlah kasusnya di Indonesia sudah menembus angka 1.000," ucap Ari.
"Jumlah yang meninggal juga di atas 100, angka kematian kita di atas 8 persen."
Tak hanya itu, Ari mengaku setiap hari mendengar kabar kematian tenaga medis saat menangani pasien Virus Corona.
Ia menyatakan adanya peluang tenaga medis tertular Virus Corona dari pasien yang tengah ditangani.