"Sehingga mereka harus terpaksa bermalam di rumah sakitnya," imbuhnya.
Meski demikian, Harif mengatakan bahwa perawat itu sudah difasilitasi tempat tinggal.
"Tadi pagi Alhamdulillah sudah ada kabar gembira bahwa mereka sudah difasilitasi rumah sakit mendapatkan tempat tinggal, dan mendapatkan fasilitas antar jemput," ungkapnya.
Harif menilai, hal itu terjadi lantaran ada masyarakat yang belum benar-benar tahu soal Virus Corona.
"Ya saya kira ini suatu pemahaman yang barangkali belum utuh tentang perawat dan tugasnya, jadi kalau masyarakat hanya segelintir," ucap Harif.
• Kena Imbas Pandemi Corona, Artis Indonesia Ada yang Tak Bisa Pulang Kampung hingga Terjebak Lockdown
Meski demikian, sudah banyak masyarakat yang sangat menghargai jasa perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Pasalnya, mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan masalah Virus Corona.
"Banyak di antara masyarakat justru sangat berbangga dan berbahagia bila ditempati atau dekat dengan perawat ataupun dokter."
"Karena apa, karena mereka akan menjadi sumber utama di dalam perilaku sehat, di dalam pencegahan masalah-masalah kesehatan," ujar Harif.
Bahkan, menurutnya para tenaga medis juga sering menjadi sumber pengetahuan mengenai kesehatan di lingkungan RT.
Sehingga, seharusnya tak ada alasan diskriminasi di tengah pandemik Virus Corona.
• Virus Corona: Gejala yang Dialami, Cara Penularan hingga Tips Melakukan Pencegahan
"Bahkan kalau di warga perawat atau tenaga kesehatan itu menjadi tempat bertanya walau pertemuannya itu pertemuan RT tapi yang ditanya tentang kesehatan."
"Maka saya kira tidak begitu beralasan bila perawat itu kemudian karena kasus wabah ini terus didiskriminasi," jelasnya,
Selain itu, Harif mengatakan bahwa seharusnya masyarakat bersyukur bahwa perawat bisa menjadi tempat bertanya terkait Virus Corona ini.
"Justru harusnya bersyukur mendapatkan pencerahan dari sumber utama yang paham tentang itu," lanjutnya.