TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau agar masyarakat di perantauan tak mudik ke daerah asalnya tahun ini.
Hal tersebut untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang meluas ke semua daerah.
Melalui video yang diunggah di akun Twitter resminya @ganjarpranowo, Jumat (27/3/2020), Ganjar menyinggung soal pasien positif Virus Corona pertama di Solo.
• Sempat Dinyatakan Negatif, Pasien di Wuhan Kembali Terjangkit Corona dalam Waktu Singkat
Ia kembali mengingatkan, pasien yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo tersebut, bisa menjadi peringatan untuk para perantau.
Sebab, pasien tersebut terjangkit corona setelah menghadiri acara seminar yang digelar di Bogor, Jawa Barat.
Pasien tersebut akhirnya menulari istri dan temannya, sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Ganjar melanjutkan, masalah yang sama juga terjadi pada empat pasien positif corona di Purbalingga.
Keempat pasien dinyatakan terjangkit corona, setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.
Ganjar pun menegaskan, penyebaran yang cepat ini membuat jumlah pasien corona di Jawa Tengah melonjak.
"Mohon maaf kalau saya semakin keras mengingatkan, ini semua tidak lepas dari peningkatan Virus Corona di Jateng yang sangat cepat."
"Dalam tiga hari, pasien terkonfirmasi positif melonjak dari 19 orang menjadi 40 orang dan sudah ada 6 orang yang meninggal," ungkapnya.
"Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) naik drastis hingga 3.638 orang, serta pasien dalam pengawasan (PDP) 294 orang," jelas Ganjar Pranowo.
Menurutnya, jumlah pasien yang meningkat ini terjadi setelah puluhan ribu warga perantauan yang pulang ke Jawa Tengah.
• Alat Test Covid-19 dari China Dipertanyakan, Wuhan yang Semula Sembuh Dapat Serangan Kedua
Ia menyampaikan, hingga 26 Maret 2020, tercatat sebanyak 46.018 pemudik dari berbagai provinsi yang pulang ke Jawa Tengah.
Terbanyak di Wonogiri sebanyak 42.838 orang, disusul Kota Semarang dan sekitarnya 10.979, Cilacap 4.527, dan Jepara 2.164 orang.