Fadjroel langsung menganjurkan kepada Ginanjar agar segera berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperoleh bantuannya.
"Tadi sudah disampaikan ke kepala daerah, Bapak tinggal di Jakarta, berarti Bapak punya KTP DKI," jawab Fadjroel.
"Punya Pak," balas Ginanjar.
"Nanti Bapak akan berurusan dengan pemerintahan DKI Jakarta," kata Fadjroel.
"Ada nanti di sini dinas-dinas yang akan berhubungan dengan Bapak, Insyaallah Pak Anies Baswedan juga mendengarkan."
Fadjroel meminta agar warga ibu kota yang membutuhkan bantuan, bisa aktif bergerak meminta bantuan kepada pemerintah daerah.
"Mudah-mudahan Bapak bisa segera, aktif saja Pak ke pemerintahan, mungkin Bapak besok bisa datang ke Balai Kota DKI, bisa menemui pihak Pak Anies Baswedan," sambung Fadjroel.
• Hampir Semua Wilayah Jakarta Terinfeksi Virus Corona, Ini Rincian Kasus yang Kini Capai 427 Orang
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke - 15.00:
Curhatan Ojol Sulit Hidup karena Corona
Pada segmen sebelumnya Ginanjar telah menyampaikan keluh kesahnya soal kesulitan bekerja di tengah wabah Covid-19.
Ginanjar merupakan seorang driver ojek online (ojol) yang namanya sempat viral karena video yang ia unggah di YouTube.
Video tersebut berisi keluh kesah ojol yang pendapatannya kian turun karena mobilitas orang-orang semakin turun di tengah wabah Covid-19 yang menyerang Indonesia.
Pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Ginanjar mengakui dirinya, dan rekan-rekan ojol lainnya juga ingin berada di rumah, namun mereka tak bisa karena tanpa keluar, berarti tidak bisa mendapat pendapatan.
• Virus Corona Belum Berakhir, Pria di China Tewas akibat Hantavirus, Penyebaran dari Hewan Pengerat
Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (25/3/2020), awalnya Ginanjar bercerita kenapa dirinya bisa memiliki ide untuk membuat video berisi keluh kesah ojol pasca Covid-19 mewabah di Indonesia.
"Untuk mewakili kami pekerja harian, di sini saya mewakili ojek online," kata Ginanjar.
"Saya sendiri bingung bagaimana caranya, biar suara kami terdengar, bagaimana unek-unek kita bisa sampai, bagaimana caranya sampai akhirnya saya mikir sambil ngabisin dua batang rokok."