TRIBUNWOW.COM - Jerman termasuk negara yang paling terpukul karena wabah Virus Corona.
Meski demikian, jumlah korban meninggal dunia di negara ini tidak setinggi di negara Uni Eropa lainnya.
Angka terbaru, Jerman telah melaporkan 24.873 kasus penularan Virus Corona. 266 Pasien berhasil sembuh, dan 94 orang meninggal dunia.
• Update Pasien Positif Covid-19 di RSUP Persahabatan Tinggal 19 Orang, Menurun per Selasa 24 Maret
• Kondisi Terkini Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana setelah Dinyatakan Positif Virus Corona
Rendahnya angka kematian itu salah satunya karena Pemerintah Jerman bergerak cepat mengkarantina penduduk ketika kasus Corona ditemukan.
Seorang warga Aceh, Maidar, mengaku terpaksa tinggal di dalam bunker untuk menghindari paparan virus mematikan itu.
Maidar merupakan ilmuwan ahli peradaban global yang bermukim di Loreley Valley.
Ia mengaku telah tinggal di dalam bunker sejak 27 Februari 2020 lalu dan keluar sebulan sekali untuk menyerap sinar matahari.
“Saya sejak 27 Februari hidup di bunker ruang bawah tanah di belakang bukit villa tua saya,” katanya kepada Anggota DPRA, dr Purnama Setia Budi dan Serambi melalui WhatsApp, Senin (23/3/2020).
Ia pun menceritakan bagaimana kondisi di Jerman.
Maidar menjelaskan, Jerman saat ini sudah melakukan lockdown di beberapa provinsi dan rencananya semua negara bagian akan melakukan penutupan total minimal selama sebulan.
Jerman mulai siaga virus setelah pembakaran massal ribuan mayat korban Corona di Italia.
Jerman lanjutnya, menerapkan kunci residensi total dan warga dilarang ke luar rumah tanpa melapor.
• Seorang Warga Tergeletak di Pinggir Jalan di Bekasi, Warga Tak Berani Menolong karena Takut Corona
• Kabar Gembira, Jokowi Tangguhkan Cicilan Kredit 1 Tahun di Tengah Pandemi Virus Corona
“Situasi makin darurat. Kemungkinan sebulan lebih atau diperpanjang setahun tidak boleh kontak sosial."
"Gimana kampung kita di Aceh?” ujarnya sambil bertanya balik.
Semua negara, lanjut Maidar, sedang mencari cara meredam efek Virus Corona.