Virus Corona

Mahfud MD Singgung soal Kepanikan akibat Virus Corona: Ada Orang yang Ambil Kesempatan dari Situ

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presenter Indy Rahmawati (kiri), dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan), dalam acara 'SpeedTalk' tvOne, Jumat (20/3/2020).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD angkat bicara terkait masalah Virus Corona.

Hal itu diketahui melalui acara Speed Talk yang diunggah YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu, (21/3/2020).

Mahfud MD mengatakan, kepanikan pada masalah Virus Corona ini ada dua hal.

Virus Corona Meningkat, Dokter Fariz Nurwidya Ungkap Rokok Bisa Turunkan Daya Tahan Saluran Napas

Andrea Dian Mengaku Miliki Imun yang Berbeda dari 5 Pasien Virus Corona yang Lain, Ini Alasannya

Satu di antaranya ada orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, seperti menimbun barang.

"Kepanikan itu ya timbul karena memang orang panik, yang kedua memang ada orang yang mengambil kesempatan dari situ."

"Bikin isu yang gawat-gawat itu lalu orang-orang borong, mie apalagi masker," kata Mahfud MD pada Jumat (6/3/2020).

Akibatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung mengadakan rapat meminta agar anak buahnya tidak ikut panik.

"Yaitu panik kan besoknya presiden langsung rapat tuh bahwa kita enggak usah takut pada Corona, karena yang lebih berbahaya kepanikan itu sendiri," ujarnya.

Saat ditanya apakah masalah wabah ini membahayakan bidang Pertahanan dan Keamanan, Mahfud MD awalnya menjawab tidak.

Namu, lalu ia menjawab bahwa kepanikan masyarakat itu bisa menganggu keamanan.

Dinyatakan Positif Corona, Aktris Andrea Dian Minta Jangan Anggap Remeh: Tenaga Kesehatan Terbatas

"Pertahanan Keamanan bapak khawatir sampai ke sana enggak. Enggak sampai ke situ, keamanan saja."

"Ya keamanan dalam arti itu tadi ketertiban masyarakat, bukan kriminal konvesional, orang panik itu bisa mengganggu keamanan. Kalau orang panik itu akan mengganggu keamanan juga," jelas dia.

Lantas, Mahfud MD pun membeberkan arahan Jokowi kepada para menteri dalam menyikapi wabah Virus Corona.

Ia menjelaskan, Jokowi melarang semua menteri berbicara terlalu jauh soal penanganan serta perkembangan informasi wabah Virus Corona di Indonesia.

"Ya sama dengan yang diarahkan presiden, setiap kementerian, setiap menteri jangan bicara sendiri soal Corona kalau menyangkut soal penanganannya."

"Kalau menyangkut soal kehati-hatian ya boleh aja bicara, tapi menyangkut penanganannya, jumlah penyakitnya, jumlah yang terkena, tempatnya di mana, bagaimana menanganinya," kata Mahfud.

Sebab, menurutnya pembahasan soal Virus Corona merupakan kewenangan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

"Itu urusan Menteri Kesehatan," pungkasnya.

Kondisi Terkini Andrea Dian yang Diisolasi dengan 5 Pasien Corona, Sempat Didiagnosis Demam Berdarah

Dinyatakan Positif Corona, Aktris Andrea Dian Minta Jangan Anggap Remeh: Tenaga Kesehatan Terbatas

Lihat videonya sejak menit awal:

 

 

 

Update Wilayah Sebaran Virus Corona di Indonesia

Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan update perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Data yang terhimpun hingga Sabtu (21/3/2020) menunjukkan total pasien positif covid-19 bertambah menjadi 450 orang.

Hal itu diungkapkan Yuri dalam konferensi pers perkembangan kasus Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (21/3/2020).

"Ada penambahan kasus 81 orang, sehingga kini total pasien positif Covid-19 totalnya 450 orang," ujar Yuri dilansir Kompas TV.

Ganjar Pranowo Ungkap Kekaguman pada Dokter Handoko yang Berdedikasi Melawan Covid-19 di Indonesia

Indonesia Berlakukan Rapid Test untuk Identifikasi Virus Corona, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Sementara itu ada tambahan 4 orang yang sembuh, sehingga total pasien sembuh 20 orang.

Penambahan kasus kematian 6 orang, sehingga total pasien meninggal dunia berjumlah 38 orang.

Sebaran per Provinsi

Berikut data sebaran kasus per provinsi hingga Sabtu (21/3/2020) dilansir covid19.go.id :

1. DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 267

Sembuh: 17

Meninggal: 23

2. Jawa Barat

Terkonfirmasi: 55

Sembuh: 1

Meninggal: 7

3. Banten

Terkonfirmasi: 43

Sembuh: 1

Meninggal: 2

4. Jawa Timur

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 0

Meninggal: 1

5. Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 14

Sembuh: 0

Meninggal: 3

6. Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 9

Sembuh: 0

Meninggal: 0

7. Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 1

Meninggal: 0

8. Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 4

Sembuh: 0

Meninggal: 0

9. Bali

Terkonfirmasi: 3

Sembuh: 0

Meninggal: 1

10. Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 3

Sembuh: 0

Meninggal: 0

11. Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

12. Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

13. Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

14. Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

15. Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

16. Lampung

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

17. Riau

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

(TribunWow.com/Mariah Gipty)