Virus Corona

Galang Bantuan untuk Virus Corona, Ikatan Alumni UI Undang Relawan Medis dan Mahasiswa Tingkat Akhir

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Alumni UI Andre Rahadian membicarakan kemungkinan dibuka relawan untuk menangani Virus Corona, Minggu (22/3/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (UI) Andre Rahadian menyebutkan akan dibuka pendaftaran bagi relawan untuk membantu menangani penyebaran Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, ia mengatakan hal tersebut akan terbuka pula untuk mahasiswa tingkat akhir di bidang kesehatan.

Seperti diketahui, tingkat penyebaran virus yang menyerang organ pernapasan manusia ini sangat tinggi.

Suasana donor darah di PMI Kota Surabaya yang kini tampak sepi dari pendonor, Kamis (19/3/2020). Pembatasan kegiatan sosial untuk pencegahan penyebaran Covid-19 telah berdampak pada pasokan darah yang berkurang hingga 60 persen. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

 

Pasien Positif Virus Corona di Purwokerto Sempat Bermalam di Solo dan Outbound di Ungaran

Sampai Minggu (22/3/2020) siang, sudah ada 450 pasien positif terjangkit Virus Corona dengan DKI Jakarta sebagai wilayah sebaran paling tinggi.

Andre menuturkan pendaftaran relawan akan terbuka sesuai dengan kategori yang dibutuhkan.

"Memang untuk layer pertama yang kita harapkan adalah yang bisa men-support tenaga medis," kata Andre Rahadian, seperti dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (22/3/2020).

"Jadi dengan background kesehatan, baik Kedokteran, Perawatan, FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Farmasi," lanjut dia.

Andre Rahadian mengajak kalangan tenaga medis sampai mahasiswa tingkat akhir yang dinilai sudah cukup kompeten untuk melayani masyarakat.

"Kita juga mengundang bukan hanya dokter, tapi juga mahasiswa tingkat akhir, sesuai dengan instruksi dari Menteri Pendidikan bahwa ini juga bisa dianggap sebagai praktek kerja," jelas Andre Rahadian.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak alumni dan masyarakat agar dapat menjadi relawan.

Pasalnya penanganan Virus Corona akan melibatkan masyarakat luas di seluruh Indonesia.

Usia Muda Bisa Terjangkit Virus Corona Tanpa Tunjukkan Gejala, Achmad Yurianto: Sebaran Lebih Cepat

"Karena fungsi ini juga mencakup di luar medis, maka kita juga membuka kesempatan kepada relawan di luar rumpun kesehatan untuk bersama-sama menanggulangi dengan fungsi dan kegiatan yang akan disesuaikan," paparnya.

Andre Rahadian menyebutkan akan mengkoordinasikan alur pendaftaran.

Menurut dia, sejauh ini sudah banyak anggota masyarakat yang sudah mengumpulkan dana atau menjadi relawan.

"Baik dari alumni, dari organisasi profesi, bisa bersama-sama bergabung bersama dengan gugus tugas sehingga nanti pelaksanaannya bisa berjalan dengan fokus dan tepat sasaran," kata Andre Rahadian.

Ia menjelaskan akan ada informasi lebih lanjut yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD).

"Nanti akan diumumkan di website BNPB gugus tugas ini, informasi-informasi di mana relawan bisa bergabung dan juga yang selama ini sudah bergabung lewat kegiatan alumni, profesi, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya," tutupnya.

Soal Rapid Test Corona Bersamaan Tracing Kasus, Achmad Yurianto: Hasil Negatif Belum Tentu Sehat

Lihat videonya mulai menit 15:30:

Alasan Pasien Dirawat Satu Bangsal

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Ahcmad Yurianto memberikan keterangan mengenai penanganan perawatan pasien positif terinfeksi Virus Corona.

Pemerintah berencana untuk mengadakan perubahan sistem dalam merawat pasien, apabila fasilitas ruang di rumah sakit sudah tidak memadai.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (18/3/2020), Yurianto mengatakan akan merawat pasien positif dalam satu bangsal.

• Di ILC, Anies Singgung Tingkat Kematian akibat Virus Corona: Pertanyaannya Mau Dirawat di Mana?

"Dirawat dalam satu bangsal. Artinya, dalam satu bangsal itu isinya beberapa orang, tapi positif (Covid-19) semua."

"Jangan dimaknai bahwa itu ruang isolasi hanya satu ruangan yang biasa dilihat, tidak seperti itu," kata Yurianto saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).

Rencana tersebut hanya akan diterapkan bila rumah sakit (RS) yang menjadi tempat perawatan pasien positif sudah tidak memiliki cukup ruang lagi.

Yurianto mengatakan hal tersebut bisa diberlakukan di rumah sakit manapun.

"Pakai RS mana saja yang bisa dipakai. Wong Pertamina Jaya itu sudah berikan seluruh RS-nya untuk perawatan Covid-19," ujar Yurianto.

Sebelumnya Yurianto sempat menyampaikan perubahan tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (16/3/2020).

Dalam konferensi pers tersebut, Yurianto menyampaikan mengenai perkembangan penanganan Virus Corona di Indonesia.

Mekanisme tersebut merujuk pada penanganan pasien positif Virus Corona di China.

• Seorang Mahasiswa di Bogor Positif Virus Corona, Tertular dari sang Ayah

 

Petugas medis membawa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 ke dalam ruang infeksius RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/3/2020) Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS, Satu Pasien Kembali Dinyatakan Positif Corona di Sumut, Seorang Ibu Usia 51 Tahun, https://medan.tribunnews.com/2020/03/19/breaking-news-satu-pasien-kembali-dinyatakan-positif-corona-di-sumut-seorang-ibu-usia-51-tahun?page=all. Penulis: Victory Arrival Hutauruk Editor: Juang Naibaho (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

 

• Kewalahan Hadapi Pandemi Virus Corona, Italia Tidak akan Rawat Intensif Pasien di Atas 80 Tahun

"Kalau kita lihat sekuel informasi di China itu, gymnastic hall diisi banyak pasien yang positif (Covid-19), semua berada di situ," terang Yurianto.

Namun isolasi massal ini akan dikecualikan bagi pasien penderita Covid-19 yang memerlukan penanganan khusus, atau memiliki beberapa penyakit penyerta (comorbid).

"Kita sudah katakan bahwa isolasi ini tak akan dilakukan dengan terminologi lama, di mana satu orang satu tempat, kecuali atas permintaan atau ada pasien kondisi fisiknya seperti itu," jelas Yurianto.

• Cegah Virus Corona, Walkot Bekasi Rahmat Effendi Larang Warga Kabupaten Bekasi Berobat ke Wilayahnya

Sementara itu, dilansir Tribunnews.com, Rabu (18/3/2020), sehari berikutnya ,Yurianto mengabarkan perkembangan jumlah pasien positif Corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang.

"Ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang dari pemeriksaan spesimen yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan, dan ditambah lagi 6 orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga."

"Sehingga total saat ini adalah 172 kasus di mana kasus meninggal tetap 5 (dikoreksi jadi 7-red)," ujar Yurianto dalam konferensi pers yang yang digelar bersama Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (17/3/2020) .

(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Noviana)