Kabinet Jokowi

Blak-blakan, Mahfud MD Akui Kerja di MK Lebih Asyik Ketimbang Jadi Menteri: Nggak Ada yang Pengaruhi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presenter Indy Rahmawati (kiri), dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan), dalam acara 'SpeedTalk' tvOne, Jumat (20/3/2020).

"Bikin isu yang gawat-gawat gitu, lalu orang mborong mie, borong minyak goreng, kan gitu kan. Apalagi masker."

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan langsung bertindak cepat setelah melihat kepanikan yang timbul akibat Corona.

Lebih lanjut, ia menyebut kepanikan itu justru lebih berbahaya ketimbang serangan Corona.

"Ya itu, panik, kan besoknya presiden langsung rapat itu bahwa kita tidak usah takut pada Corona," jelas Mahfud.

"Karena yang lebih berbahaya itu adalah kepanikan itu sendiri."

Meskipun kini pemerintah tengah berusaha menangani, munculnya Virus Corona di Indonesia bisa mengancam keamanan nasional.

• Viral Foto Biaya Tes Virus Corona Capai Jutaan Rupiah, Dirut RS Unair Membantah dan Beri Penjelasan

Namun, Mahfud tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menaati kebijakan pemerintah terkait penanganan Corona.

"Enggak, enggak (mengancam) sampai situ sebetulnya. Keamanan aja, dalam arti ya ketertiban masyarakat, bukan kriminil konvensional," ujar Mahfud.

"Kalau orang panik itu akan mengganggu keamanan juga."

Lantas, Mahfud pun membeberkan arahan Jokowi kepada para menteri dalam menyikapi wabah Corona.

Ia menjelaskan, Jokowi melarang semua menteri berbicara terlalu jauh soal penanganan serta perkembangan informasi wabah Corona di Indonesia.

"Ya sama dengan yang diarahkan presiden, setiap kementerian, setiap menteri jangan bicara sendiri soal Corona kalau menyangkut soal penanganan," kata Mahfud.

"Kalau menyangkut soal kehati-hatian ya boleh aja bicara, tapi menyangkut penanganannya, jumlah penyakitnya, jumlah yang terkena, tempatnya di mana, bagaimana menanganinya."

Sebab, menurutnya pembahasan soal Corona merupakan kewenangan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

"Itu urusan Menteri Kesehatan," pungkasnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)