TRIBUNWOW.COM - Gaya Menteri Kesehatan Terawan dalam menangani wabah Virus Corona (COVID-19) menjadi sorotan masyarakat.
Muncul berbagai reaksi dari masyarakat, salah satunya adalah meminta Terawan untuk mundur karena dianggap menyepelekan wabah COVID-19.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan seluruh kritikan masyarakat sudah didengar oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
• Siaga Lonjakan Pasien Positif Corona, Ini Strategi Achmad Yurianto, Optimis Bulan April Terkendali
Dikutip dari acara Mata Najwa, Rabu (18/3/2020), awalnya presenter Mata Najwa, Najwa Shihab menunjukkan contoh kritikan dari masyarakat yang tidak senang dengan gaya Menkes Terawan menangani COVID-19.
"Koalisi Masyarakat Sipil misalnya, menyoroti Menteri Kesehatan yang dipandang sejak awal kerap menganggap enteng penyebaran virus ini, dianggap tidak tanggap tidak peka," kata Najwa.
"Di saat negara kampanye soal social distancing, Menkes malah menggelar acara publik dan acara seremonial, adakah tanggapan istana?."
Pramono Anung atau akrab disapa Pram, menjelaskan bahwa kritikan adalah hal yang positif bagi pemerintah.
Ia mempersilahkan bagi siapapun untuk mengkritik pemerintah.
"Semua kritikan tentunya kami dengarkan, karena bagaimana pun pemerintahan ini akan menjadi baik, menjadi kuat kalau kritik itu selalu ada," jelasnya.
"Dan pemerintah tidak boleh enggak dikritik, karena kritik itu tempat yang paling mujarab," lanjut Pram.
Pram menambahkan bahwa kritikan terhadap Terawan sudah didengar oleh Jokowi, bahkan desakan mencopot Terawan dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan.
"Dan apa yang disampaikan oleh Koalisi Masyarakat Sipil tentang Menteri Kesehatan, tentunya sudah disampaikan dan didengar langsung oleh Bapak Presiden," jelas Pram.
Namun Pramono Anung menambahkan bahwa untuk kebijakan reshuffle, hal tersebut adalah wewenang mutlak Jokowi sebagai RI 1.
"Ya tentunya desakan itu juga kami dengar, tapi kan kewenangan untuk melakukan reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Bapak Presiden," tandasnya.
• Teknik Baru Pemeriksaan Corona, Achmad Yurianto: Bisa Dilaksanakan Hampir di Semua Laboratorium
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/3/2020), jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai angka 227 orang, 11 sembuh, dan 19 orang meninggal.
Berikut adalah data pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 berdasarkan pernyataan juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto
- Bali: 1 pasien
- Banten: 1 pasien
- DKI Jakarta: 12 pasien
- Jawa Barat: 1 pasien
- Jawa Tengah: 2 pasien
- Jawa Timur: 1 pasien
- Sumatera Utara: 1 pasien