Virus Corona

Anies Ungkap Pasien Pemantauan Virus Corona di Jakarta Capai 862 Orang: Covid-19 di Antara Kita

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut memberikan pernyataan terkait penanganan Virus Corona di DKI Jakarta dalam acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (17/3/2020).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta sempat mengungkap berapa jumlah pasien pengawasan dan pemantauan Virus Corona di wilayahnya.

Hal itu diungkapkan Anies Baswedan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (17/3/2020).

Mulanya, Anies Baswedan mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penanganan terukur.

Arema FC Bagikan 7 Cara untuk Antisipasi Penyebaran Virus Corona

"Jadi Bang Karni di Jakarta ingin tetap selalu waspada melakukan langkah secara terukur," ungkapnya.

Lalu, Anies memberikan kabar terkini terkait jumlah pasien pemantauan Virus Corona yang meningkat drastis dalam rentan waktu sekitar dua minggu lebih.

"Saya berikan pada Bang Karni update-nya dulu hari ini jumlah orang yang dalam pemantauan ada 862 orang."

"Meningkat dari tanggal 29 Februari yaitu 115 jadi dari 115 menjadi 862," ujar Anies.

Lalu, pasien dalam pengawasan juga meningkat drastis dalam dua minggu lebih.

"Lalu pasien dalam pengawasan yang pada 29 Februari dari berjumlah 32 orang hari ini berjumlah 374 yang saat ini dirawat."

"Angkanya meningkat sangat signifikan karena itu bagi warga Jakarta, covid-19 bukan lagi berita tentang kejadian yang jauh," lanjut Anies.

Delapan Cara Tetap Sehat saat Libur dan Isolasi Diri di Rumah untuk Cegah Virus Corona

Gubernur 50 tahun tersebut lantas memperingatkan kepada warganya bahwa Virus Corona itu benar-benar harus menjadi perhatian.

"Covid-19 itu sekarang ada di antara kita, tidak lagi menular dari orang asing ke penduduk Jakarta tapi sudah di antara penduduk Jakarta," peringatnya.

Anies kemudian, mengatakan bahwa persiapan Jakarta dalam menghadapi Virus Corona itu sudah sejak awal Januari.

"Kita memantau ini sejak bulan Januari pada tanggal 7 Januari kita sudah melakukan sosialisasi, waktu itu masih menyebutnya dengan nama pneunomia Wuhan."

"Dan menghimbau rumah sakit untuk menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri)," ujar Anies.

Halaman
123