Kabar Tokoh

Rocky Gerung Bela Meme Jokowi, Tak Lihat Ada yang Salah: Kejengkelan Terhadap Kekuasaan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (kiri) dan Rocky Gerung (kanan)

Unggahan tersebut sempat menjadi trending twitter teratas di Indonesia.

Politisi PKS Mardani Ali Sera juga sempat memberikan tanggapannya terhadap meme tersebut.

Ahmad Dhani Tantang Rocky Gerung untuk Jawab soal Sejarah, Justru Sindir Pendidikan S3 Fadli Zon

Melalui cuitan twitternya, Mardani menyuarakan penolakan adanya penggunaan kata id**t.

Mardani juga menyinggung masuknya musisi Ahmad Dhani ke penjara, gara-gara penggunaan kata-kata idiot.

Rocky Gerung Analisa Tumbangnya Jokowi

Sebelumnya Rocky Gerung telah memberikan analisanya terhadap pemerintahan Jokowi saat ini.

Pria yang juga pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI) itu menilai Jokowi akan segera jatuh dari posisinya sebagai RI 1.

Kejatuhan Jokowi justru akan terjadi lantaran kurangnya kubu oposisi dalam pemerintahannya.

Jokowi dan Prabowo (paling depan) disusul para menteri saat kunjungi PT PAL, Senin (27/1/2020) (Twitter @Kemhan_RI)

• Sidak Rumah Rocky Gerung, Said Didu Tak Temukan Komik Shinchan dan Doraemon, Sindir Siapa?

Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (11/3/2020), awalnya Rocky Gerung menyinggung soal analisa yang pernah ia lakukan.

Analisa tersebut menyimpulkan bahwa Jokowi tidak akan bisa bertahan hingga akhir periode.

Rocky Gerung bahkan mengatakan tanda-tanda kejatuhan Jokowi akan segera nampak.

"Saya beberapa kali bikin analisis bahwa presiden tidak akan sampai 2024, bahkan mungkin semester ini, tanda pertama dari keretakan akan terlihat, karena tuntutan pembayaran utang, tuntutan keakraban bernegara yang compang camping, kemampuan rezim untuk menghasilkan diskursus yang bermutu enggak ada," paparnya.

"Cuman ada slogan salam Pancasila, berantas radikalisme," sindir Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyebut apa yang terjadi pada pemerintahan Jokowi saat ini sebagai political decay (pembusukan politik).

"Jadi seluruh fasilitas kebudayaan tidak mampu untuk menghalangi percepatan pembusukan politik," kata Rocky Gerung.

Halaman
123