TRIBUNWOW.COM - Wabah Virus Corona (Covid-19) kini semakin menghebohkan dunia internasional.
Setelah ditemukan lonjakan kasus yang drastis seperti di Italia, Iran, dan Korea Selatan, angka kasus positif di Indonesia juga telah menembus puluhan.
Menanggapi kenaikan angka kasus Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia memiliki dua pilihan dalam menangani kasus virus asal Wuhan, Hubei, China itu.
• Status Virus Corona Ditingkatkan Menjadi Pandemi Global, WHO Beri Alasan: Meningkat 13 Kali Lipat
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (11/3/2020), Anies mengatakan Indonesia sudah dapat melihat ragam cara penanganan Covid-19 di sejumlah negara lain.
"Indonesia menghadapi situasi ini (wabah Virus Corona) sekarang," kata Anies.
Anies mencontohkan kasus-kasus besar yang terjadi di Iran, Korea Selatan, Italia, dan Tiongkok.
Berdasarkan kasus-kasus disejumlah negara tersebut, Anies menarik kesimpulan bahwa ada tingkat keparahan kasus dapat dilihat dari cara penanganan negara yang bersangkutan.
"Ada pattern-nya (pola) di sini Mbak Nana," kata Anies.
Anies membagi pola tersebut menjadi dua, yakni negara yang santai di awal, dan negara yang waspada sejak awal.
"Satu, kita bisa dua pilihan, pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika, Korea Selatan, Italia, apa yang mereka lakukan? Di awal rileks, lakukan terbatas pengetesan, lalu jumlahnya bertahap meningkat," paparnya.
"Di Italia itu pada 20 Februari itu cuman 4 kasus, dalam 18 hari menjadi 19.172, lompatnya luar biasa."
"Kemudian setelah itu lompat, pemerintahnya bertindak, untuk melakukan penutupan, pembatasan semuanya, itu satu model."
"Model kedua, kita saksikan juga, ada Singapura, Vietnam, Selandia Baru, apa yang mereka kerjakan? Mereka melakukan yang dikerjakan oleh negara-negara itu (Italia, Korea Selatan, dan lain-lain) tapi di masa awal, di fase awal," sambungnya.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, Anies ingin agar Indonesia menerapkan kewaspadaan di awal.
Di wilayah otoritasnya, Anies mengatakan Jakarta telah melakukan berbagai persiapan untuk skenario terburuk penyebaran Covid-19.