Namun, ucapan Karni Ilyas itu kembali ditanggapi oleh Azham.
Menurut Azham, para tetangga tetap merasa khawatir meski pelaku direhabilitasi ataupun dirawat di rumah sakit.
"Ya makanya kekhawatiran kita ini, satu, begitu sudah ada jawaban dari dokter ini memang sakit jiwa itu proses hukumnya hilang," kata Azham.
"Ini yang tidak diinginkan kalaupun memang nanti ada putusan hakim setelah proses itu berjalan, direhab atau di apa."
• Kesaksian ABG 15 Tahun Pembunuh Balita di Jakpus, Mengaku selama Ini Menahan untuk Tak Membunuh
Simak video berikut ini menit ke-3.57:
Sudjiwo Tedjo Salahkan Pendidikan dan Tata Kota
Pada kesempatan itu, Budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah enam tahun oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu Sudjiwo Tedjo justru menyalahkan sistem pendidikan hingga tata kota di Indonesia.
Sudjiwo Tedjo menyebut kesibukan orang tua menjadi satu di antara penyebab anak menjadi korban kekerasan.
Tak hanya itu, sistem pendidikan di Indonesia menurutnya tak memberikan pengetahuan pada anak soal seks.
"Dan soal seks, kalau menurut saya yang salah pendidikan kita terlalu muna," ujar Sudjiwo Tedjo.
Terkait hal itu, ia lantas membandingkan sistem pendidikan dulu dengan sekarang.
• Pakar Psikologi Forensik Tanggapi Pembunuhan ABG 15 Tahun: Kecerdasan Lebih Tinggi dari Orang Banyak
"Dari zaman dulu itu anak laki-laki dipanggil p*en*s, kalau wanita dipanggil b*w*k, b*w*k itu vagina," sambung Sudjiwo.
Menurut Sudjiwo, pendidikan seks sejak dini justru akan membuat anak tidak 'berpikiran kotor'.
"Sehingga dari kecil dia perkenalkan bahwa seks itu enggak kotor," ujar Sudjiwo.