Terkini Daerah

ABG 15 Tahun Tak Menyesal Membunuh karena Film, Sudjiwo Tedjo Singgung soal Delusi

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Sudjiwo Tedjo dalam saluran YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/3/2020).

"Dan ini yang secara kebudayaan oleh karena manusia terdiri dari dua, diri yang mengalami dan diri yang bercerita," ucapnya.

Lantas, Sudjiwo Tedjo menyebutkan contoh dari teori tersebut.

ILC Bahas ABG Bunuh Bocah di Jakpus, Sudjiwo Tedjo Ungkit Sumanto: Dari Mana Dia Dapat Delusi?

"Kalau menurut diri yang mengalami, perempuan itu kapok melahirkan. Tapi dia harus bercerita ini untuk negara, untuk rumah tangga dia bercerita," ungkap Sudjiwo Tedjo.

"Semua tentara yang diamputasi itu nyesel pak kalau menurut diri yang alami veteran-veteran itu, tapi karena ini demi bangsa dan negara supaya dia enggak nyesel," imbuhnya.

Sehingga, Budayawan asal Jember ini mengatakan bahwa delusi yang diciptakan oleh film bisa menjadi berbahaya jika memang diyakini oleh seseorang.

Hal itu bisa menjadi bahaya jika seseorang mempercayai dirinya merupakan seorang karakter tertentu.

Sehingga, bisa jadi NF tidak meenyesal dengan apa yang dilakukan karena dia sudah merasa bahwa cerita dalam film itu memang kehidupannya.

Di ILC, Tetangga ABG Pembunuh Bocah di Jakpus Soroti Pesan Mau Siksa Baby: Yang Punya Saya Doang

"Yang paling bahaya dari delusi-delusi yang diciptakan oleh film oleh cerita-cerita yang lain itu kalau dia sudah meyakini itu sebagai kehidupanya."

"Itu kalau Don Quixote tadi si orang tua Alonso tadi betul-betul dalam kehidupan sehari-hari menyangka itu Don Quixote, dia enggak akan tetap merasa bersalah karena dia sudah menginternalisasi dalam dirinya si peran itu, si peran yang dibayangkan di film-film Spiderman sudah ada dalam dirinya," jelasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-3:00:

Pelaku Ungkap Selama Ini Menahan Diri untuk Tak Membunuh

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, kembali memberikan pernyataan mengenai kasus pembunuhan seorang remanja SMP kepada seorang bocah.

Dalam penuturannya, Heru mengungkapkan hasil interogasi dengan pelaku pembunuh APA (15) pada bocah inisial NF (5)  di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Hal itu diungkapkan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Sabtu (7/3/2020).

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik NF (15), ABG perempuan yang membunuh APA (6), teman adiknya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (Inset) Film Chucky dan Slender Man, film horor yang suka ditonton NF. (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

 

• Pengakuan ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun, Benci Orang Tuanya yang Bercerai dan Tinggalkan Dirinya

Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, pihaknya kini belum mengetahui apakah pembunuhan yang dilakukan NF merupakan tindakan pembunuhan berencana.

Untuk itu, pihaknya masih ingin mendalami masalah tersebut.

Halaman
1234