Lalu Said Didu mulai menyinggung soal komik Doraemon dan Shinchan.
"Doraemon dan Shinchan enggak ada," katanya.
Ia menyindir bahwa bacaan seperti Doraemon dan Shinchan hanya bisa dipahami oleh orang-orang tertentu.
"Terlalu serius mungkin, itu (Doraemon dan Shinchan) buku hanya orang-orang tinggi (pemahamannya -red)," ujar Said Didu.
• Demi Muluskan Jalan pada Pilpres 2024 Anies, Rocky Gerung Sarankan Cari Panggung Jadi Oposisi Jokowi
Setelah itu Said Didu menjelaskan kesimpulannya dari sidak buku-buku di rumah Rocky Gerung.
Said Didu mengambil kesimpulan bahwa Rocky Gerung memang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, sehingga ia mampu berdebat dengan siapapun itu.
"Jadi saya baru sadar, berdebat dengan Beliau (Rocky Gerung) harus hati-hati," ujarnya.
"Buku statistik pun ada, kalau berhadapan dengan surveyor-surveyor itu Beliau bisa menjelaskan," tambah Said Didu.
Lalu ia mengomentari keasrian rumah milik Rocky Gerung.
"Setiap sudut ruang rumahnya tempat membaca, menikmati alam," kata Said Didu.
Sindiran Doraemon saat Pilpres 2019
Sebelumnya pada masa-masa Pemilihan Presiden 2019, Fadli Zon yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR, menyindir Jokowi.
Pada wawancara yang pernah dilakukan oleh salah satu stasiun televisi nasional, Jokowi pernah mengakui dirinya gemar membaca komik anak-anak, di antaranya adalah Doraemon dan Shinchan.
• Rocky Gerung Sebut Tak Ada yang Bisa Dibanggakan Era Jokowi: Satu-satunya Pemindahan Ibu Kota
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (12/2/2019), Fadli Zon lantas membandingkan Jokowi dengan para pemimpin negara sebelumnya yang selalu berkarya.
"Kita tidak temukan tokoh pendiri bangsa yang tidak membaca dan menulis," ujar Fadli dalam diskusi di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa, (12/2/2019).