TRIBUNWOW.COM - Tetangga Pasien 01 dan 02 Covid-19 atau Virus Corona, yakni Anis Hidayah, mengungkap cerita korban di acara Mata Najwa yang tayang, pada Rabu (5/3/2020).
Anis Hidayah mengatakan, bahwa warga di perumahan Depok tempat ia tinggal, panik setelah pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan 2 orang positif, pada Senin (2/3/2020) siang.
Namun, yang lebih membuat warga Depok terkejut adalah mereka menemukan data diri lengkap 2 warga Depok yang positif Virus Corona tersebut tersebar viral di media sosial.
• Driver Ojek Online Minta Pemerintah Sediakan Tim Medis dan Vitamin Gratis untuk Antisipasi Corona
"Sebenernya Senin siang itu kami terkejut ya, begitu apa WAG (WhatsApp Group) di perumahan itu ribut panik bahwa dua warga kami dinyatakan positif dan diumumkan presiden tentu tidak ada yang menginginkan," kata Anis.
"Yang lebih membuat kami terkejut adalah data pasien itu lengkap sekali dan itu sudah viral saat kami menerima detail alamat dan sebagainya," lanjutnya.
Selain itu, warga juga kaget media sudah memenuhi rumah tempat 2 pasien tinggal.
"Dan beberapa saat setelah itu kemudian perumahan katanya penuh sekali dengan media yang menyorot rumah dan sebagainya," ujar Anis.
Lantas, Anis membongkar percakapan pasien dengan suaminya yang merupakan Ketua RT di lingkungan tersebut.
Pasien mengaku dirinya justru tahu terjangkit Virus Corona lewat berita yang dibaca, bukan dari petugas kesehatan yang merawatnya.
"Lalu saya, suami saya, kebetulan suami saya Ketua RT menelpon langsung pasien menanyakan apakah posisi di mana gitu."
"Dan Beliau menyatakan bahwa 'kami juga kaget gitu, kami tidak tahu kalau kami positif tiba-tiba berita yang kami terima adalah kami sudah positif, tapi saya taunya dari media sama sekali tidak ada dokter, siapapun yang memberitahukan pada kami bahwa kami ini positif kena virus ini'," cerita Anis.
• Unggah Momen Sopir Taksi Cek Penumpang soal Corona, Hotman Paris Beri Sindiran: Gimana Bandara Kita?
Pasien juga mengaku syok lantaran kesaksian para pihak berwenang seperti pemerintah berbeda-beda.
Sehingga, tidak ada yang bisa menjadi pegangan terkait Virus Corona.
"Betul semuanya syok, pasien syok, kami syok semuanya syok."
"Tapi yang lebih membuat syok soal data privasi yang viral kemudian statement otoritas yang A sampe Z beda-beda semua dan itu banyak yang menyakitkan."