Hal tersebut ia katakan berdasarkan contoh-contoh yang dilakukan oleh beberapa negara maju seperti Jerman, Australia, dan Jepang.
Menanggapi kesimpulan dari Nirwono, Saefullah ikut setuju dan menyatakan bahwa keduanya akan segera dikerjakan.
"Yang penting mau normalisasi, mau naturalisasi, yang penting kita kerjakan saja," tegas Saefullah yang disambut tepukan tangan dari narasumber dan audiens.
Mendengar pernyataan Saefullah, Najwa balik bertanya.
Ia heran dengan pernyataan Saefullah, Najwa menduga keduanya justru belum dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Dan sejauh mana itu sudah dikerjakan Pak? Karena kalau bilang begitu seolah-olah belum dikerjakan nih," tanya Najwa.
Pertanyaan dari Najwa mengubah reaksi audiens dan narasumber yang tadinya meriah dengan tepukan tangan, menjadi tawa.
Lalu Saefullah menjelaskan salah satu proyek naturalisasi atau normalisasi yang telah digarap Pemprov DKI.
Proyek tersebut berada di Kali Cipinang Melayu.
"Kan kali di Jakarta ini bukan hanya satu, Ciliwung, ada 13," kata Saefullah.
"Tahun kemarin, ada kali namanya Cipinang Melayu, itu juga dari tahun ke tahun banjir, persoalannya apa? Sungainya kurang lebar."
Saefullah menjelaskan Pemprov DKI telah melakukan pembebasan lahan, sehingga hanya tersisa PR untuk menggarap lahannya saja.
"Sudah kita bayar kemarin, tahun 2019, tinggal sekarang dieksekusi fisiknya."
"Itu nanti mau dinamain naturalisasi, mau normalisasi, terserah aja, yang penting sudah kita bayar, kita kerjain, terus kita masukin saluran air di bawah Kali Malang."
"Harapan kita tahun 2020 ini warga Cipinang Melayu bebas dari banjir," imbuhnya.