Guntur menyebut Formula E hanya dijadikan sebagai panggung politik untuk menggaet pamor dan popularitas.
"Orang-orang ynag kebanjiran saat ini tidak akan bisa menikmati, dan uang yang seharusnya difokuskan kepada penanggulangan banjir, malah digunakan untuk hobi-hobi, panggung-panggung politik, dan tujuan-tujuan yang tidak berpihak kepada masyarakat DKI," tandasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.00:
Kritisi PSI soal Banjir DKI: Jalan di Tempat
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait masalah banjir.
PSI melalui anggota fraksinya di DPRD, Justin Adrian menilai bahwa antipasi banjir jalan di tempat.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Senin (24/2/2020), Justin Adrian menilai bahwa Anies Baswedan sama sekali tak peduli dengan masalah banjir.
• Aiman Singgung Apakah Banjir Bisa Bunuh Anies Baswedan, Mardani Ali Sera Nilai Perut Lebih Penting
Justin menyebut, tidak ada langkah dari Anies yang membuat permasalahan banjir mereda.
"Pak Anies sudah menjadi gubernur hampir 2,5 tahun, tapi program antisipasi banjir hanya jalan di tempat," ungkap Justin.
Justin juga menyinggung Kementerian PUPR yang justrun kesulitan menangani banjir karena langkah yang dibuat Anies.
Anies tidak mau membebaskan lahan hingga Kementerian PUPR kesulitan untuk menjalankan program normalisasi sungai.
"Pada tahun 2018 sampai 2020, Kementerian PUPR tidak bisa menjalankan normalisasi karena Pemprov DKI tidak mau membebaskan lahan," lanjutnya.
• Sebut Pihaknya Fokus pada Penanganan Banjir, Anies Baswedan: Rapat Batal Semua, Turun ke Lapangan
Sehingga, Justin menilai bahwa masa jabatan Anies yang sudah berjalan hampir tiga tahun ini sia-sia.
"Tiga tahun terbuang percuma," imbuhnya.
Selain itu, Justin juga mengkritik Anies yang ingin menerapkan program naturalisasi.
Menurutnya, baik program naturalisasi maupun normalisasi tidak dijalankan.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung/Gipty)