Terkini Nasional

PSI Kritisi Anies Baswedan di ILC, Guntur Romli Sebut Formula E Lahir dari Rasa Putus Asa

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

politisi PSI Guntur Romli di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020)

TRIBUNWOW.COM - Acara Formula E di Ibu Kota besutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali jadi sorotan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pada acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), politisi PSI Guntur Romli mengkritisi habis langkah Anies menggelar acara balapan di tengah Jakarta yang dilanda banjir.

Dikutip dari video Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), awalnya Guntur memaparkan sejumlah alternatif yang bisa digunakan dengan dana Formula E.

 

Kecewa Anies Baswedan Tak Bisa Atasi Banjir, Guntur Romli di ILC: Banjir Jawabannya Kebut-kebutan

Ketimbang digunakan untuk acara balapan, Guntur menjelaskan uang sebesar Rp 1,6 triliun bisa dialokasikan ke banyak hal lain yang dapat membantu penanggulangan banjir.

Hal tersebut di antaranya adalah digunakan untuk alokasi pembangunan bendungan, pompa air, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), puskesmas.

Guntur jujur mengakui dirinya kecewa karena menurutnya Anies telah salah memprioritaskan penggunaan anggaran negara.

"Ini catatan, yang bisa saya sampaikan bahwa Rp 1,6 triliun untuk Formula E itu harusnya dikonsentrasikan kepada penanggulangan banjir, bukan malah yang saya lihat Formula E lebih kepada keinginan panggung politik," papar Guntur.

Anies Putus Asa Tangani Banjir

Ia lalu menyindir bahwa lahirnya Formula E adalah bentuk dari putus asanya Anies menangani banjir di Ibu Kota.

"Karena mungkin putus asa, tidak bisa mengatasi banjir, kemudian tidak bisa melakukan hal apa-apa, dibuat lah sebuah panggung politik untuk event international, dengan dukungan pengusaha-pengusaha, cukong-cukong," kata Guntur.

Guntur lalu menambahkan pernyataannya, ia sama sekali tidak melarang pagelaran Formula E, apabila dana yang digunakan berasal dari swasta.

Konvoi kendaraan listrik menyambut ajang Formula E di Jakarta, 21 September 2019 (instagram/@aniesbaswedan)

 

Sebal PSI Terus Bully Anies Baswedan, Geisz Chlaifah Minta Karni Ilyas Angkat Isu Sakit Hati di ILC

"Bikin balapan Formula boleh, tapi kalau pakai dana swasta, seperti di USA, seperti di Hong Kong," ujarnya.

"Bukan menggunakan duit rakyat Rp 1,6 triliun."

Politisi PSI itu mengatakan orang-orang yang terdampak banjir dengan ekonomi yang rendah tidak akan bisa menikmati acara Formula E.

"Sekarang ternyata yang digunakan adalah duit rakyat, yang jelas Formula E dimana-mana itu merugi, sehingga nanti kerugian itu pun kepada Warga DKI, dan ketika banjir terjadi kita akan dipertontonkan dengan kebut-kebutan mobil, yang menjadi hobinya orang-orang kaya," kata Guntur.

Guntur menyebut Formula E hanya dijadikan sebagai panggung politik untuk menggaet pamor dan popularitas.

"Orang-orang ynag kebanjiran saat ini tidak akan bisa menikmati, dan uang yang seharusnya difokuskan kepada penanggulangan banjir, malah digunakan untuk hobi-hobi, panggung-panggung politik, dan tujuan-tujuan yang tidak berpihak kepada masyarakat DKI," tandasnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.00:

Kritisi PSI soal Banjir DKI: Jalan di Tempat

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait masalah banjir.

PSI melalui anggota fraksinya di DPRD, Justin Adrian menilai bahwa antipasi banjir jalan di tempat.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Senin (24/2/2020), Justin Adrian menilai bahwa Anies Baswedan sama sekali tak peduli dengan masalah banjir.

• Aiman Singgung Apakah Banjir Bisa Bunuh Anies Baswedan, Mardani Ali Sera Nilai Perut Lebih Penting

Justin menyebut, tidak ada langkah dari Anies yang membuat permasalahan banjir mereda.

"Pak Anies sudah menjadi gubernur hampir 2,5 tahun, tapi program antisipasi banjir hanya jalan di tempat," ungkap Justin.

Justin juga menyinggung Kementerian PUPR yang justrun kesulitan menangani banjir karena langkah yang dibuat Anies.

Anies tidak mau membebaskan lahan hingga Kementerian PUPR kesulitan untuk menjalankan program normalisasi sungai.

"Pada tahun 2018 sampai 2020, Kementerian PUPR tidak bisa menjalankan normalisasi karena Pemprov DKI tidak mau membebaskan lahan," lanjutnya.

• Sebut Pihaknya Fokus pada Penanganan Banjir, Anies Baswedan: Rapat Batal Semua, Turun ke Lapangan

 

Sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya kembali tergenang banjir, Selasa (25/2/2020). Jalan tol pun tak luput dari banjir. (Twitter TMC Polda Metrojaya)

Sehingga, Justin menilai bahwa masa jabatan Anies yang sudah berjalan hampir tiga tahun ini sia-sia.

"Tiga tahun terbuang percuma," imbuhnya.

Selain itu, Justin juga mengkritik Anies yang ingin menerapkan program naturalisasi.

Menurutnya, baik program naturalisasi maupun normalisasi tidak dijalankan.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung/Gipty)