"Jadi untuk kasus Pak Menkumham, kita tahu bahwa kontoversinya melebihi dari itu, di atas annoying (menjengkelkan) itu," kata Burhan.
"Karena kemudian ada isu terkait misalnya kasus Masiku, apakah dia ada di Indonesia atau tidak."
Simak video berikut ini menit ke-5.45:
Kontroversi Kabinet Jokowi
Pada kesempatan itu, sebelumnya Burhanudin Muhtadi menyebut Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi banyak menimbulkan kontroversi yang membuat publik jengkel.
Namun, hal itu berbeda dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Dilansir TribunWow.com, Burhanudin Muhtadi menganggap Nadiem Makarim kerap membuat kebijakan kontroversial namun banyak manfaatnya.
Mulanya, Burhan menyinggung soal menteri-menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang kerap menimbulkan kontroversi.
"Di situ jadi cara yang baik buat kita untuk menganalisis dan membedakan jenis kontorversi yang diproduksi oleh menteri maupun lingkaran terdekat Pak Jokowi," kata Burhan.
"Pertama adalah kontroversi yang canderung annoying (menjengkelkan-red), gaduh, tidak ada substansinya," sambungnya.
• Blak-blakan Ditanya Kenapa Tak Cegah Upaya Pelemahan KPK?, Presiden Jokowi: Saya juga Diawasi
Ia pun menyinggung pernyataan Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.
"Misalnya bicara soal 'Assaamualaikum diganti salam Pancasila', itu enggak ada isinya sama sekali," kata Burhan.
Tak hanya itu, Burhan juga menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi.
Diketahui, Muhadjir Effendi sempat menganjurkan orang kata menikahi orang miskin untuk mengurangi tingkat kemiskinan.
"Kemudian ada juga, misalnya meskipun saya tahu mungkin maksudnya bercanda, 'Orang kaya sebaiknya menikahi orang miskin'," ujar Burhan.