Kabinet Jokowi

Bandingkan dengan Nadiem Makarim, Pengamat Sebut Menag Buat Banyak Kontroversi 'Menjengkelkan'

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Komunikasi Politik, Burhanudin Muhtadi dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (22/2/2020).

Ali Ngabalin berpendapat, kontroversi tersebut adalah hal terbaik yang bisa dilakukan oleh sejumlah menteri.

Jokowi Kalah Telak di Aceh saat Pilpres hingga Gubernur Minta Maaf, Presiden: Jangan Salah Ngerti

"Kalau kontroversi kan tergantung dalam perspektif mana orang melihat," ucap Ali Ngabalin.

"Kalau dari perspektif kita sebagai orang yang bekerja hari-hari di Kantor Presiden tentu ini adalah langkah-langkah terbaik yang bisa mereka lakukan."

Ali Ngabalin pun menyebut semua menteri pasti berusaha memberikan jawaban atas semua masalah masyarakat.

Meskipun, akhirnya kebijakan tersebut hanya dianggap sebagai kontroversi.

"Untuk memberikan jawaban atas pelayanan masyarakat," ucap Ali Ngabalin.

"Cuma persoalannya memang harus memberikan penjelasan secara detail."

Lantas, Ali Ngabalin menyebut semua menteri selayaknya memberikan penjelasan terkait setiap kebijakan yang diambil.

Hal itu menurutnya perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya salah paham.

"Itu makanya kalau tidak memberikan penjelasan dan kalau tidak ada klarifikasi," terang Ali Ngabalin.

"Kemarin kita sering singgung mengenai tabayun, kalau kita tidak melakukan klarifikasi, tidak tabayun nanti kita salah."

"Kemudian kita menghukum orang lain tanpa tahu di mana posisi sebenarnya masalahnya," sambungnya.

Blak-blakan Ditanya Kenapa Tak Cegah Upaya Pelemahan KPK?, Presiden Jokowi: Saya juga Diawasi

Ali Ngabalin menambahkan, reshuffle merupakan satu di antara bentuk evaluasi presiden terhadap kabinet.

"Saya kira presiden punya kewenangan untuk bisa melakukan evaluasi terhadap kabinet pemerintahannya," ujar Ali Ngabalin.

Terkait hal itu, Ngabalin pun menyebut reshuffle sebagai hal biasa di dalam pemerintahan.

"Bagi presiden itu kan bisa melakukan apa saja yang beliau mau dengan kabinetnya atau pemerintahannya," kata Ali Ngabalin.

"Enggak ada masalah, reshuffle itu bukan sesuatu yang tabu atau sesuatu yang jadi persoalan bagi pemerintahan."

(TribunWow.com)