Terkini Nasional

Azyumardi Azra Bela Maruf Amin soal Hasil Survei dengan Jokowi: Dia Tak Ingin Jadi Matahari Kembar

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra turut mengomentari soal perbandingan jauh hasil survey Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan wakilnya, Ma'ruf Amin dalam 100 hari kerja.

"Kedua kepuasan terhadap kinerja kabinet atau menteri secara umum itu selalu di bawah wakil presiden," ungkap M. Qodari.

• Hasil Survei Sebut Kepuasan Publik pada Era Jokowi dan SBY Hampir Sama, Roy Suryo: Ya Sudah, Selamat

Sedangkan, tingkat kepuasan jajaran menteri di bawah Wapres.

"Jadi urutannya Presiden, Wakil Presiden, kemudian kabinet."

"Kalau tingkat kepuasan presiden lagi tinggi, Wapres juga tinggi walaupun (selisihnya) sebesar mungkin 5 persen lah di bawah presiden."

"Misalnya presiden 70 persen, wakilnya 65 misalnya begitu, kemudian kabinetnya katakanlah 60," jelas M.Qodari.

Namun, ada yang berbeda paa hasil survey kali ini.

Baru pertama kali selisih tingkat kepuasan antara presiden dengan wakil presidennya sangat jauh berbeda.

"Nah tapi baru kali ini ketemu dengan pola yang agak berbeda begitu."

"Betul,betul, jadi kali ini gepnya kok sampai 20 persen, sampe 21 persen antara presiden dengan wakil presiden itu yang pertama," kata dia.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Selasa (18/2/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

• Pamor Maruf Amin Jauh di Bawah Jokowi, Roy Suryo Blak-blakan Beri Sindiran: Wapres Ditulis Wamen

Jokowi mendapat tingkat kepuasan hingga sekitar 70 persen sedangkan, Maruf Amin hanya sekitar 49 persen.

Selain itu, tingkat kepuasan pada Menteri juga lebih tinggi dibanding kepada wapres.

"Yang kedua, tingkat kepuasan kepada menteri secara umum lebih tinggi dari Wakil Presiden."

"Ini dua pola yang keluar dari pola sbelumnya baik Pak SBY dua periode, maupun Pak Jokowi pada periode pertama begitu kira-kira," ucap Qodari.

Saat ditanya mengapa hal itu bisa terjadi, M. Qodari mengatakan pihaknya masih akan melakukan penelitian lebih lanjut alasannya.

Lihat videonya mulai menit ke-3:40:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)