Terkini Nasional

Pelaku Bom Bali I Ali Imron pada Korban Bom Bali I Mengaku Tersiksa: Kesalahan Saya Tak Bisa Ditebus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ali Imron (kiri) dan pemakaman Ayah Garil (kanan), Senin (17/2/2020), Youtube BBC News Indonesia

"Pilih diskotek atau klub yang paling banyak bulenya," ujarnya.

"Kami dapatilah Sari Club dan Paddies Pub yang berseberangan jalan," tambah Ali Imron.

Ali Imron mengatakan dirinya menjelaskan semua hal tersebut untuk menyampaikan fakta yang terjadi kala itu.

"Saya cerita seperti ini bukan karena saya bangga, saya menyampaikan fakta," terangnya.

Ali Imron mengatakan kebahagiaan masa kecil adik-adiknya menjadi terenggut akibat aksi keji Ali Imron.

"Teman-teman saya diantar Bapaknya, adik-adik saya sekolah SD tak pernah merasakan diantar Bapaknya ke sekolah," kata Garil.

Seusai mendengarkan luapan kesedihan Garil, Ali Imron memahami sebagai korban Garil merasa tersiksa, namun di sisi lain, ia justru mengatakan kepada Garil bahwa dirinya lebih tersiksa.

Hal tersebut karena Ali Imron menyadari kesalahannya tidak akan bisa ditebus.

"Kamu cerita seperti ini, saya tahu kamu tersiksa, tapi saya lebih tersiksa," kata Ali Imron.

"Kesalahan yang saya lakukan itu tidak bisa ditebus oleh apa pun, itu saya sadar dan saya yakin sampai sekarang."

"Yang bisa saya lakukan hingga sekarang, setiap kesempatan, pasti saya sampaikan permohonan maaf saya kepada korban, keluarga korban dan semuanya yang dirugikan dalam pengeboman di Bali," lanjutnya.

Garil: Semoga Allah Mengampuni

Ibunda Garil, Endang mengatakan dirinya baru mengetahui anaknya memendam kesedihan yang begitu mendalam setelah pertemuannya dengan Ali Imron.

"Selama ini anak saya memendam perasaan seperti tadi yang diungkapkan," kata Endang.

Setelah terjadi percakapan antara korban dan pelaku, Ali Imron kemudian meminta permohonan maaf dari Garil.

Foto masa kecil Garil dengan ayahnya, Senin (17/2/2020), Youtube BBC News Indonesia (Youtube BBC News Indonesia)
Halaman
1234