Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka program deradikalisasi yang diharapkan mampu melunakkan hati pelaku terorisme.
Sebelum bertemu dengan Ali Imron, Garil mengakui dirinya ingin mengetahui alasan pelaku melakukan pengeboman.
"Saya pingin tanya dalilnya, saya ingin tahu," kata Garil.
"Sampai otak manusia bisa dibina seperti itu, bisa membunuh ratusan orang," lanjutnya.
Pertemuan Garil dan Ali Imron dilakukan di Polda Metro Jaya Jakarta.
Ketika bertemu dengan Ali Imron, Garil langsung meluapkan apa rasa yang dipendamnya setelah ia kehilangan Ayahnya.
"Dalam jiwa saya marah, saya ingin semua tersangka dihukum mati, tanpa kecuali," ungkap Garil.
"Atas dasar apa pelaku ini melakukan seperti ini, yang katanya Islam, Islam mana yang membunuh saudaranya sendiri," lanjut Garil sambil berusaha menahan kesedihan mengingat kepergian ayahnya karena pelaku yang kini duduk di sampingnya.
• Najwa Shihab Ungkap Data Lemahnya Deradikalisasi Teroris, Ungkap Ada Sipir yang Malah Ikut Ketularan
Ali Imron: Saya Lebih Tersiksa
Mendengar pertanyaan Garil, Ali Imron kemudian menjelaskan alasan dirinya melakukan aksi terorisme.
Ia kemudian menceritakan kepada Garil, apa yang ia percayai kala itu.
Ali Imron mengakui dirinya memiliki kepercayaan bahwa aksi pembunuhan masal yang dilakukan olehnya memiliki dasar yang dapat dibenarkan.
"Satu yang saya ingat, apakah jihad melawan atau membalas Amerika dengan cara melakukan pengeboman terhadap orang-orang Bule di Bali itu benar menurut Islam atau fiqih jihad," paparnya.
• Tolak Kasihani WNI Eks ISIS, Korban Serangan Teroris: Komnas HAM Sudah Kebablasan
"Bahkan menurut Osama bin Laden, ini benar," lanjut Ali Imron.
Kala itu, Ali Imron menjelaskan target pengeboman ia pilih lantaran di wilayah tersebut paling banyak terdapat orang asing.