Glass menegaskan maskapainya tidak bermaksud melakukan diskriminasi yang bersifat rasisme kepada penumpangnya.
"Kami benar-benar meminta maaf bahwa tindakan ini dipandang sebagai diskriminasi, padahal maksud kru kami sama sekali bukan seperti itu," tegas Glass.
• Warga China yang Sembuh dari Virus Corona Diminta Donasikan Plasma Darah untuk Bantu Pasien Lain
Selain menggelar konferensi pers, KLM juga sempat mengunggah permintaan maaf melalui akun Instagram resminya.
Melalui unggahannya, pihak KLM menegaskan akan melakukan investigasi mendalam terhadap insiden tersebut.
"Ketika penerbangan tidak penuh penumpang, terkadang toilet memang dikhususkan untuk kru," jelas pihak KLM, dikutip dari The Korea Times, Kamis (13/2/2020).
"KLM benar-benar menyesali apabila ada sejumlah penumpang yang merasa tersinggung dengan pengumuman yang ditulis dalam bahasa Korea ini," lanjut pengumuman tersebut.
Menanggapi insiden yang melibatkan maskapai asing ini, Pemerintah Korea memberikan peringatan keras
Peringatan itu disampaikan oleh Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea.
"Kami secara resmi sudah meminta KLM memperkirakan tindakannya agar mencegah kejadian serupa terulang," kata pejabat Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea.
"Kementerian secara ketat akan mengawasi situasi yang membuat warga Korea dapat didiskriminasi oleh maskapai penerbangan asing," tambahnya.
Pakar hubungan masyarakat sekaligus Guru Besar Universitas Sungshin Women, Seo Kyoung-duk, menilai insiden tersebut sebagai kejadian yang mengejutkan dan rasisme terang-terangan.
"Insiden KLM jelas-jelas diakibatkan ketidaktahuan soal Virus Corona," kata Seo Kyoung-duk.
Seperti diketahui, sejauh ini ada 28 orang yang dinyatakan terjangkit Virus Corona di Korea Selatan.
Meskipun demikian, tujuh pasien sudah dinyatakan sembuh total dari virus yang menjangkit organ pernapasan ini. (TribunWow.com/ Rena Laila Wuri/ Brigitta Winasis)